Indeks

Meniti Harapan Menuju Cahaya: Kapolres Aceh Utara Merintis Mushalla di Sarah Raja

Kapolres Aceh Utara AKBP Deden Heksaputera Sanusi., S.I.K. bersama rombongan arungi sungai menuju Sarah Raja, Jumat, (4/8/2023), (Foto: Zamanhuri)

Pagi Jumat, 4 Agustus 2023, suasana di bumi Samudera Pasai begitu teduh saat Kapolres Aceh Utara, AKBP Deden Heksaputra Sanusi, SIK, bersama rombongannya berangkat dari Mapolres menuju pedalaman Aceh Utara.

Cuaca yang begitu teduh seolah menjadi pertanda baik, tak ada halangan apapun hingga mereka tiba di dusun Sarah Raja yang terletak di Gampong Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan.

Kedatangan Kapolres kali ini adalah kunjungan kedua kalinya. Pada kunjungan sebelumnya, dia telah mendengar keluhan dan masukan dari warga dusun Sarah Raja yang hidup dalam keterbatasan.

Menyadari situasi yang dihadapi oleh masyarakat pedalaman di sana, Kapolres memutuskan untuk mengambil tindakan dengan merencanakan pembangunan mushalla untuk mereka.

Pada hari ini, misi mulia itu akan dimulai dengan peletakan batu pertama. Langkah ini menjadi simbol komitmen dan perhatian dari Deden Heksaputra terhadap kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat di dusun Sarah Raja Lubok Pusaka.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Deden Heksaputra Sanusi, SIK, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Mushalla di dusun Sarah Raja, Jumat, (4/8/2023), (Foto: Zamanhuri)

Gampong Lubok Pusaka merupakan salah satu desa tua yang terletak di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Desa ini terdiri dari enam dusun, masing-masing Dusun Cermai, Tanah Merah, Bidari, Seuleumak, Bina Baru, dan Sarah Raja.

Secara geografi, Gampong Lubok Pusaka memiliki tipografi daratan perbukitan dan lembah, berada di kaki gugusan bukit barisan. Desa ini berbatasan dengan Gampong Buket Linteung dan Serke di sebelah barat, sungai Arakundo di sebelah timur dan utara, yang membelah Kabupaten Aceh Utara dengan Kabupaten Aceh Timur, serta hutan lindung yang memisahkan Kabupaten Aceh Utara dengan Kabupaten Bener Meriah di sebelah selatan.

Meskipun berada di lokasi terpencil, Gampong Lubok Pusaka telah dilengkapi dengan fasilitas umum seperti gedung Pusat Layanan Kesehatan dan gedung sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA. Sayangnya, tidak semua masyarakat Lubok Pusaka dapat dengan mudah menikmati fasilitas tersebut, terutama bagi warga dusun Sarah Raja. Dusun ini sulit dijangkau melalui jalur darat, sehingga akses yang paling memungkinkan adalah melalui jalur sungai Arakundo.

Walau kehadiran fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Lubok pusaka, tapi paling tidak, keberadaan gedung Pusat Layanan Kesehatan dan sekolah di desa ini telah memberikan keuntungan bagi sebagian warganya, dan menunjukkan bahwa kehadiran pemerintah telah ada di sana.

Mayoritas penduduk Gampong Lubok Pusaka menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Daerah ini dikenal sebagai wilayah perkebunan yang menghasilkan berbagai komoditas seperti kelapa sawit, pinang, karet, dan coklat.

Selain itu, sumber daya alam hutan seperti rotan dan getah damar juga menjadi salah satu penghasilan utama warga. Hasil-hasil komoditas ini dijual kepada pengepul di desa setempat sebelum kemudian didistribusikan ke berbagai daerah untuk diolah lebih lanjut.

Diantara dusun yang ada di Lubok Pusaka, dusun Sarah Raja, merupakan dusun paling susah dijangkau, dan menyimpan cerita unik di balik kehidupan masyarakatnya. Dusun ini berada di kaki gugusan bukit barisan, yang membuatnya menjadi terisolir dari dunia luar.

Akses ke dusun ini hanya mudah dilalui melalui jalur sungai Arakundo yang memakan waktu lebih dari 1 jam menggunakan perahu mesin dari dusun Bidari. Sebenarnya, akses jalan darat telah dibuka beberapa tahun lalu, namun mereka masih kesulitan menembusnya dengan kendaraan, khususnya di musim penghujan, disebabkan berbagai faktor alam.

Kondisi ini menyebabkan Dusun Sarah Raja terpencil dari fasilitas umum, seperti sekolah dan mesjid. Anak-anak tingkat sekolah dasar harus berangkat sekolah menelusuri sungai Alue Seupoi dan Arakundo dengan perahu setiap hari untuk mencapai sekolah terdekat, di dusun saudara mereka Sah Raja Gampong Sarah Gala Kabupaten Aceh Timur. Bahkan, bahaya mengintai mereka jika perahu oleng atau tersapu arus.

Tidak hanya anak-anak sekolah dasar, remaja yang berusia SMP dan SMA juga menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pendidikan. Karena tidak ada sekolah lanjutan di Dusun Sah Raja, mereka harus bersekolah di Lhoksukon atau Panton Labu dengan cara menetap di sana, yang memaksa beberapa dari mereka harus putus sekolah karena keterbatasan biaya.

Kehidupan di dusun Sarah Raja jauh dari kata mudah, masyarakat di sini menggantungkan hidupnya pada hasil bumi yang mereka tanam dengan susah payah. Hasil pertanian mereka, terpaksa dijual ke dusun Sah Raja Aceh Timur, di dusun ini pula mereka berbelanja semua kebutuhan hidup sehari hari, seolah olah dusun Sah Raja menjadi “ibukota” bagi 28 Kepala Keluarga (KK) yang menaungi Sarah Raja.

Forkopimda Aceh Utara saat peletakan batu pertama pembangunan Musholla di Sarah Raja, Jumat, (4/8/2023), (Foto: Zamanhuri)

Sebagai dusun terpencil, belum banyak pejabat yang berkunjung ke dusun Sarah Raja, mungkin karena akses atau alasan lainnya. Namun, sejak kedatangan Kapolres Aceh Utara, AKBP Deden Heksaputra pada bulan Maret, situasi berubah. Deden memutuskan untuk melakukan kunjungan ke dusun terisolir ini dan tergerak hatinya melihat kondisi mereka yang tidak memiliki fasilitas air bersih, sekolah, ataupun mesjid.

Setelah kembali dari kunjungan pertamanya itu beberapa waktu lalu, Kapolres Deden Heksaputra berhasil menggalang donasi dari personil jajaran polres Aceh Utara untuk membangun mushalla di dusun Sarah Raja.

Dengan adanya inisiatif dari Deden, dana untuk pembangunan mushalla telah terkumpul. Material seperti besi, batu bata, semen, dan pasir sudah tiba di dusun Sarah Raja. Proses pengangkutan material tersebut tentunya membutuhkan perjuangan ekstra karena jalur yang ditempuh sangat sulit.

Hari ini, tepat pada Jumat, 4 Agustus 2023, pada hari yang penuh berkah dan disaksikan oleh para malaikat, peletakan batu pertama mushalla di dusun Sarah Raja terlaksana, menjadi tanda dimulainya pembangunan.

Pendirian mushalla yang dirintis Deden di Sarah Raja ini, kini mendapat dukungan penuh dari Forkopimda dan menjadi angin segar bagi masyarakat Sarah Raja. Linangan air mata bahagia tak terbendung mengalir, membasahi wajah – wajah yang menanti sejahtera di dusun Sarah Raja.

Ke depan, rencananya mushalla ini akan dilakukan perluasan dan dijadikan sebagai Mesjid, sehingga warga dusun Sarah Raja tidak perlu lagi mengarungi sungai ke dusun Sah Raja untuk menunaikan shalat Jumat.

Kapolres Deden Heksaputra berharap bahwa dengan adanya mushalla, kehidupan mereka akan semakin sejahtera dan lebih dekat dengan Allah. Kita semua berharap langkah ini akan membawa perubahan positif bagi dusun Sarah Raja dan membantu masyarakatnya meraih masa depan yang lebih cerah. []

Penulis : Zamanhuri
Exit mobile version