Indeks

Puasa Asyura – Tradisi Berpuasa pada Hari Kesepuluh Muharram

Puasa Asyura merupakan tradisi berpuasa yang dilakukan pada hari kesepuluh bulan Muharram dalam kalender Hijriyah. Hari ini memiliki makna dan nilai sejarah yang penting bagi umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang puasa Asyura, latar belakang sejarahnya, dan pentingnya dalam budaya Muslim.

1. Pengertian Puasa Asyura.
Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Asyura berasal dari bahasa Arab yang berarti “sepuluh.” Hari ini juga dikenal sebagai hari kesedihan bagi umat Islam karena peristiwa yang terjadi pada masa lalu.

2. Latar Belakang Sejarah.
Hari Asyura memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Di antara peristiwa penting yang terjadi pada hari ini adalah:

Penyelamatan Nabi Musa (AS) dan Bani Israel: Menurut riwayat, Nabi Musa (AS) dan Bani Israel diselamatkan dari penindasan Firaun oleh Allah dengan membelah Laut Merah pada hari Asyura.

Pengampunan dosa Nabi Adam (AS): Nabi Adam (AS) memohon ampunan atas dosanya kepada Allah pada hari Asyura dan diberikan ampunan-Nya.

Syahidnya cucu Nabi Muhammad (SAW): Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad (SAW), dan pengikut-pengikutnya syahid pada Pertempuran Karbala pada hari Asyura tahun 680 Masehi. Peristiwa ini menjadi momen bersejarah bagi umat Syiah, yang merayakan hari ini sebagai simbol kesetiaan dan pengorbanan.

3. Puasa Asyura dalam Kehidupan Muslim.
Puasa Asyura memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Beberapa alasan mengapa umat Muslim berpuasa pada hari ini adalah:

Sunnah Rasulullah (SAW): Nabi Muhammad (SAW) berpuasa pada hari Asyura sebagai tanda syukur atas penyelamatan Bani Israel dan menyuruh umatnya untuk berpuasa juga.

Menghapus dosa setahun sebelumnya: Dalam hadis riwayat Muslim, disebutkan bahwa berpuasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.

Solidaritas dan pengorbanan: Puasa Asyura juga menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk mengenang pengorbanan dan kesetiaan Imam Husain bin Ali, yang menjadi simbol keadilan dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan.

4. Amalan Lain pada Hari Asyura
Selain puasa, terdapat beberapa amalan lain yang dianjurkan pada hari Asyura:

Bersedekah: Memberikan sedekah kepada yang membutuhkan sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.

Berdoa dan bertobat: Hari Asyura menjadi kesempatan untuk berdoa memohon ampunan dan keberkahan serta bertobat dari segala dosa.

Memperbanyak ibadah: Meningkatkan ibadah seperti membaca Al-Quran, berzikir, dan beribadah lainnya.

5. Kesimpulan
Puasa Asyura adalah tradisi berpuasa pada tanggal 10 Muharram dengan latar belakang sejarah yang kaya. Hari ini memiliki makna penting bagi umat Islam, mencakup peristiwa penting seperti penyelamatan Nabi Musa (AS), pengampunan dosa Nabi Adam (AS), dan tragedi Karbala.

Puasa Asyura juga menjadi waktu untuk mengenang pengorbanan Imam Husain bin Ali dan mengambil hikmah dari ketabahan dan keadilannya. Dalam melaksanakan puasa Asyura, umat Muslim diharapkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan ibadah, dan berbuat kebaikan kepada sesama.[]

Exit mobile version