Ilmu Komunikasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang komunikasi manusia, termasuk dalam interaksi antarindividu, kelompok, organisasi, maupun masyarakat. Ilmu Komunikasi mencakup berbagai perspektif teoretis yang membantu dalam memahami komunikasi manusia dan fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Berikut adalah beberapa perspektif teoretis dalam Ilmu Komunikasi:
Daftar Isi
1. Perspektif Fungsional
Perspektif fungsional menganggap bahwa komunikasi memiliki fungsi dalam membantu individu maupun kelompok dalam mencapai tujuan mereka. Dalam perspektif ini, komunikasi dianggap sebagai suatu cara untuk mempertahankan dan memperkuat struktur sosial, serta untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat.
Salah satu tokoh penting dalam perspektif fungsional adalah Harold Lasswell, yang mengembangkan model “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect” (siapa yang mengatakan apa di saluran apa kepada siapa dengan efek apa). Model ini mempertimbangkan aspek-aspek penting dalam proses komunikasi, termasuk pesan, saluran, dan efek.
2. Perspektif Interaksionis Simbolik
Perspektif interaksionis simbolik melihat komunikasi sebagai suatu proses yang dilakukan melalui tanda-tanda dan simbol-simbol yang digunakan untuk memberikan makna. Dalam perspektif ini, individu dianggap sebagai aktor yang secara aktif menghasilkan makna dan memberikan arti pada tanda-tanda yang digunakan dalam komunikasi.
George Herbert Mead adalah salah satu tokoh penting dalam perspektif ini. Dia mengembangkan konsep “self” dan “other”, di mana individu memahami dirinya sendiri melalui interaksi dengan orang lain. Dalam perspektif ini, komunikasi dianggap sebagai suatu proses yang membentuk dan mempengaruhi konsep diri seseorang.
3. Perspektif Kritis
Perspektif kritis menganggap bahwa komunikasi dapat digunakan sebagai alat untuk mendukung kekuasaan dan menjaga status quo, serta untuk memperjuangkan keadilan sosial. Dalam perspektif ini, komunikasi dianggap sebagai suatu cara untuk memperjuangkan kepentingan dan memperjuangkan hak-hak yang dianggap tidak adil.
Jürgen Habermas adalah salah satu tokoh penting dalam perspektif ini. Dia mengembangkan konsep “komunikasi ideal”, di mana komunikasi dianggap sebagai suatu proses di mana semua pihak memiliki akses yang sama terhadap informasi dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Dalam perspektif ini, komunikasi dianggap sebagai suatu cara untuk memperjuangkan keadilan dan menjaga demokrasi.
4. Perspektif Fenomenologi
Perspektif fenomenologi menganggap bahwa komunikasi merupakan suatu cara untuk memahami pengalaman subjektif individu dan bagaimana individu memberikan makna pada pengalaman tersebut. Dalam perspektif ini, komunikasi dianggap sebagai suatu cara untuk memahami dan menggali makna yang terkandung dalam pengalaman individu, serta bagaimana pengalaman tersebut membentuk persepsi dan pandangan hidup individu.
Edmund Husserl adalah salah satu tokoh penting dalam perspektif fenomenologi. Dia mengembangkan konsep “epoche”, di mana individu harus menunda penilaian dan penghakiman terhadap pengalaman yang mereka alami, sehingga mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan luas tentang pengalaman tersebut. Dalam perspektif ini, komunikasi dianggap sebagai suatu cara untuk memahami pengalaman individu dan membentuk pemahaman yang lebih dalam tentang dunia.
5. Perspektif Budaya
Perspektif budaya menganggap bahwa komunikasi tidak terlepas dari konteks budaya di mana komunikasi tersebut terjadi. Dalam perspektif ini, komunikasi dianggap sebagai suatu cara untuk membentuk dan memperkuat identitas budaya, serta untuk mempertahankan nilai dan norma yang berlaku dalam budaya tersebut.
Clifford Geertz adalah salah satu tokoh penting dalam perspektif budaya. Dia mengembangkan konsep “sistem simbolik”, di mana komunikasi dianggap sebagai suatu cara untuk memahami dan memperkuat sistem simbolik yang berlaku dalam budaya tertentu. Dalam perspektif ini, komunikasi dianggap sebagai suatu cara untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan nilai yang terkandung di dalamnya.
Demikian perspektif-perspektif teoretis dalam Ilmu Komunikasi memberikan pandangan yang berbeda tentang komunikasi dan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang fenomena komunikasi yang terjadi. Setiap perspektif memiliki keunikan dan kelemahan masing-masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan baik untuk dapat memahami komunikasi secara menyeluruh.