Indeks
News  

Acara Musik Magnum Motion di Lhokseumawe Ditiadakan, Diganti Tahlilan untuk Menghormati Alm. Tu Sop

Lhokseumawe – Korem 011/Lilawangsa secara resmi mengumumkan bahwa acara musik Magnum Motion yang sedianya akan digelar pada Sabtu malam (07/09/2024) di Lapangan Sudirman, Lhokseumawe, ditiadakan. Sebagai gantinya, acara tersebut akan diubah menjadi tahlilan untuk mengenang dan menghormati Tgk. H. Muhamad Yusuf A Wahab, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Tu Sop, yang berpulang pada Sabtu pagi pukul 09.00 WIB di Jakarta.

Informasi tersebut sebelumnya beredar dibeberapa Grup WhatsApp. Dikonfirmasi Notula.news perihal pengumuman tersebut, pihak Penerangan Korem (Penrem) 011/Lilawangsa membenarkan. “Benar,” ujar pihak Penrem 011/Lilawangsa.

Tu Sop merupakan sosok ulama kharismatik sekaligus calon Wakil Gubernur Aceh dalam Pilkada 2024. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Aceh, terutama di kalangan ulama dan santri yang selama ini mendapatkan bimbingannya. Alm. Tu Sop dikenal sebagai salah satu tokoh agama yang berperan penting dalam pendidikan Islam di Aceh serta aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan di seluruh provinsi.

Acara tahlilan tersebut akan dilaksanakan selepas Salat Isya di Lapangan Sudirman, Lhokseumawe. Warga Lhokseumawe dan sekitarnya diimbau untuk menghadiri acara ini dan turut serta mengirimkan doa untuk almarhum. Samadiyah akan dipimpin oleh para ulama dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe, dengan tausiah dan doa dipimpin oleh Waled Isa, yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPU Lhokseumawe.

Panitia penyelenggara juga mengingatkan agar seluruh peserta yang hadir mengenakan pakaian Muslim sebagai bentuk penghormatan terhadap acara tersebut. Selain itu, acara ini diharapkan dapat menjadi momen bagi masyarakat Aceh untuk mendoakan salah satu putra terbaiknya yang telah banyak berkontribusi terhadap perkembangan agama Islam dan moral di provinsi tersebut.

Kepulangan Tu Sop yang tiba-tiba ini membuat seluruh masyarakat Aceh, khususnya di wilayah Lhokseumawe, merasakan kehilangan mendalam. Kehadiran di acara tahlilan ini dianggap sebagai bentuk penghormatan terakhir dan penghargaan terhadap dedikasi beliau selama hidupnya.

Exit mobile version