Pagi ini, matahari cerah menyinari Kecamatan Meurah Mulia. Syifa bangun lebih awal dari biasanya. Hari ini adalah hari pertama dia masuk sekolah dasar, dan dia sangat bersemangat. Ibunya, Aton, sudah menyiapkan sarapan favorit Syifa, nasi goreng dengan telur mata sapi. Setelah sarapan, Syifa berangkat ke sekolah bersama ayahnya, Amiruddin, dengan sepeda motor tua.
Sepanjang perjalanan, ayah Syifa memberikan banyak nasihat. “Syifa, kamu harus rajin belajar dan selalu hormat pada guru,” kata Amir sambil tersenyum. Syifa mengangguk dengan semangat, merasa yakin karena didampingi ayahnya.
Sesampainya di SDN 2 Meurah Mulia, suasana ramai dengan anak-anak dan orang tua yang mengantar. Syifa merasa sedikit gugup, tapi genggaman tangan ayahnya membuatnya tenang. Mereka berjalan menuju halaman sekolah.
“Ini sekolahmu, Syifa. Ayah yakin kamu akan suka di sini,” kata Amir. Syifa tersenyum lebar dan terus berjalan. Guru kelas, Bu Suryati, menyapa mereka dengan ramah. “Selamat pagi, Syifa. Selamat datang di sekolah,” katanya.
Amir pun pamit setelah memastikan Syifa merasa nyaman. “Ayah menunggu di luar, Syifa, ayah selalu ada untukmu,” katanya. Syifa memeluk ayahnya erat-erat sebelum ayahnya keluar halaman sekolah.
Hari ini berlalu dengan memori yang begitu indah. Syifa berkenalan dengan banyak teman baru dan belajar banyak hal menarik. Syifa merasa bangga karena diantar ayahnya.
Syifa begitu bersemangat, ia sesekali menoleh ke luar melihat ayahnya yang setia menunggu. Padahal hari ini Amir harus bekerja sebagai buruh serabutan, namun ia tetap setia menemani Syifa untuk memberi dukungan psikologis pada hari pertama sekolah.
Amir mengaku, ia sengaja libur bekerja hanya untuk Syifa pada hari ini. Ia menyadari betapa pentingnya memberi dukungan penuh kepada anak pada hari pertama sekolah setelah mendapat informasi dari pihak sekolah, katanya singkat.
Sebagaimana diumumkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK), hari pertama sekolah Tahun Ajaran 2024-2025 akan dimulai pada Senin, 15 Juli 2024. Kepala Satuan Pendidikan diharapkan memberitahukan kepada orang tua/wali siswa agar mendampingi atau mengantar anak mereka di hari pertama sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin, S.Sos., MPD, saat ditemui media ini, Jumat, 12/7/2024, mengatakan peran ayah sangat penting dalam pendidikan anak. Karena itu, ia mengajak para ayah untuk mendampingi anak pada hari pertama sekolah. Ia juga menginisiasi program “Saberiyah” (satu hari bersama ayah) pada hari tersebut.
“Kita mengajak para ayah untuk mendampingi anak pada hari pertama sekolah dan memberi kenangan terindah, program ini saya beri nama dengan Saberiyah (satu hari bersama ayah),” ujar Jamaluddin singkat.
Hal ini sesuai dengan surat edaran Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, MSi yang ditandatangani pada 5 Juli 2024 yang mengatur tentang Hari Pertama Sekolah Tahun Ajaran 2024-2025. Surat edaran ini bertujuan untuk mendukung Gerakan Transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan, serta meningkatkan kualitas dan pemerataan layanan pendidikan di Aceh Utara.
Surat edaran ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Aceh Utara dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik bagi peserta didik.
Kepala SDN 2 Meurah Mulia, Iskandar, S.Pd, mengatakan pada hari pertama sekolah pihaknya tidak melakukan pembelajaran di kelas, karena masih dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
“Sesuai dengan surat edaran PJ Bupati, kegiatan pertama bagi peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025 adalah MPLS. Kegiatan ini mencakup pengenalan program, tata kelola, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah,” ungkapnya.
MPLS juga mencakup kegiatan yang edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai tempat belajar yang aman, ramah anak, dan nyaman bagi peserta didik, tutup Iskandar.
Jam telah menunjukkan pukul 10.52 WIB. Matahari mulai merangkak menunjukkan pesonanya, ketika bel sekolah berbunyi tanda pulang. Syifa segera berlari keluar sekolah dan melihat ayahnya sudah menunggu dengan senyuman hangat. Ia memeluk ayahnya dengan manja.
“Mari kita pulang, Nak. Bagaimana sekolahmu?” tanya Amir. Syifa menceritakan semua pengalamannya dengan antusias sambil memperlihatkan hadiah yang ia terima dari sekolah. “Ayah, Syifa mendapat bingkisan, hadiah dari Bu Guru,” katanya. Amir tersenyum lebar dan mereka terus berjalan menghampiri sepeda motor. Lalu ia berkata, “Hadiahnya bagus. Tadi Syifa sudah menyampaikan terima kasih pada Bu Guru?” tanya Amir. Syifa mengangguk dengan gembira.
Amir bergegas memutar haluan kemudi sepeda motornya. Sebelum menuju ke rumah, ia berhenti di ibu kota kecamatan, Keude Jungka Gajah, untuk membeli kebutuhan Syifa. Tentunya, ia tidak lupa membeli es krim kesukaannya. Setelah itu, Amir bergegas pulang.
Sepanjang perjalanan, mereka tertawa dan bercanda, menikmati waktu bersama. Syifa merasa sangat beruntung memiliki ayah yang selalu mendukungnya. Dengan bangga, ia menceritakan tentang pengalamannya diantar ayah ke sekolah. Ia ingin menjadi yang terbaik dan membanggakan orang tuanya. Dengan senyuman di wajahnya, Syifa siap menghadapi hari-hari sekolah berikutnya dengan penuh semangat.[]