Indeks
News  

Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1444 H Hari Jumat 21 April

Ilustrasi Hilal
Ilustrasi Hilal (iStock)

Jakarta – Menurut Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah 1444 H, PP Muhammadiyah telah secara resmi menetapkan bahwa Hari Raya Idulfitri 2023 akan jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023.

“Tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023 M,” bunyi maklumat PP Muhammadiyah, dikutip Minggu (16/4/2023).

Berdasarkan hasil hisab Muhammadiyah, pada tanggal 29 Ramadan, terjadi ijtimak jelang Syawal 1444 H pada pukul 11:15:06 WIB. Pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta, hilal sudah terlihat dan Bulan berada di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara itu pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan mengadakan sidang isbat untuk menetapkan Hari Raya Idulfitri 2023 pada Kamis, 20 April 2023 atau bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 H. Keputusan sidang isbat akan didasarkan pada informasi awal hasil hisab atau perhitungan astronomis. Hasil hisab tersebut akan dikonfirmasi kembali melalui pemantauan lapangan menggunakan mekanisme rukyatul hilal.

Dalam menentukan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 2023, pemerintah dan NU akan menggunakan kriteria yang mengacu pada kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) 2021.

MABIMS merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang berupaya untuk menyelaraskan kalender Hijriyah. Di Indonesia, kriteria tersebut telah diterapkan pada tahun 2022.

Menurut NU Online, meskipun ketinggian hilal pada tanggal 29 Ramadhan 1444 H sudah di atas ufuk saat matahari terbenam, tetapi masih di bawah kriteria minimum imkanur rukyah atau kemungkinan terlihatnya hilal, yaitu 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Sementara itu, dalam SKB terbaru yang dikeluarkan oleh 3 Menteri, Hari Raya Idulfitri 1444 H akan jatuh pada tanggal 22 dan 23 April 2023. Cuti bersama Lebaran 2023 juga telah ditetapkan mulai tanggal 19 April.

Kemungkinan Perbedaan Waktu Lebaran Idul Fitri

Menurut Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Bimas Islam di Kementerian Agama, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menyatakan bahwa ada kemungkinan terjadinya perbedaan dalam penetapan lebaran Idul Fitri 2023. Namun, ia juga menekankan bahwa semua pihak harus menunggu hasil sidang isbat agar lebih pasti.

“Walau ada potensi perbedaan kita tunggu hasil sidang isbat,” ungkap Kamaruddin mengutip Detik.com Rabu (19/04/2023) .

Thomas Djamaluddin, seorang peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), telah menjelaskan dalam sebuah acara diskusi beberapa waktu yang lalu, bahwa ada kemungkinan terjadi perbedaan dalam penetapan Idul Fitri antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan dalam penetapan kriteria awal bulan.

Menurut Thomas, pada 29 Ramadan 1444 H atau 20 April 2023 pada waktu Maghrib, posisi Bulan telah memenuhi kriteria wujudul hilal. Namun, posisi tersebut masih belum memenuhi kriteria baru MABIMS yang digunakan oleh pemerintah, yaitu tinggi hilal minimal 3 derajat, sudut elongasi 6,4 derajat, umur bulan 8 jam, dan memenuhi kriteria wujudul hilal.

Dengan kata lain, bila merujuk pada kriteria wujudul hilal, Hari Raya Idul Fitri 2023 jatuh pada tanggal 21 April 2023, sedangkan bila merujuk pada kriteria baru MABIMS, maka jatuh pada 22 April 2023.

Posisi Bulan yang belum memenuhi kriteria baru MABIMS juga telah disampaikan oleh Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

“Karena belum dapat dilihat, maka menurut kriteria MABIMS keesokan harinya belum terpenuhi syarat memasuki bulan baru,” ujar Syamsul dalam konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta yang turut disiarkan secara daring, Senin (6/2/2023) lalu.

“Sedangkan menurut syarat kriteria wujudul hilal yang tidak berpatokan kepada penampakan yaitu tidak terlihat dan terlihatnya maka keesokan harinya sudah dianggap masuk bulan baru yaitu untuk 1 Syawal (jatuh pada) 21 April 2023,” imbuhnya.

Sumber : CNBC Indonesia, Detik.com
Exit mobile version