BANDA ACEH – Sekitar 50-an mahasiswa asal Aceh terjebak di antara perang antara milisi dan militer di Sudan.
Hal ini merupakan hasil komunikasi antara Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi LC MA dengan mahasiswa Aceh yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) di Sudan.
Salah seorang di antaranya adalah Teungku Hanafiah, mantan Ketua KMA Sudan.
Kata pria yang akrab disapa Syech Fadhil, pemerintah Pusat di Jakarta diminta segera mencari solusi untuk evakuasi para mahasiswa Aceh yang sedang menuntut ilmu di Sudan ke tempat yang aman. Pasalnya, kondisi Sudan kini sedang memanas dengan adanya pertempuran antara militer dan polisi.
“Jadi ada sekitar 50-an mahasiswa asal Aceh di Sudan. Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari KMA Sudan, keadaan di sana sedikit mencekam. Namun saya berharap para orangtua di Aceh untuk tetap tenang. Insya Allah semua baik baik saja,” kata Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MA, kepada wartawan, Senin 17 April 2023.
“Sudan untuk terjadi peperangan antara militer dan milisi, keamanan sedikit menakutkan. Tapi insyaallah semuanya di bawah arahan KBRI.”
“Ada sebagian mahasiswa kita yang berada di asrama ada juga yang di luar asrama, sejak kemarin perang terus berkelanjutan antara dua belah pihak.”
“Jumlah mahasiswa Aceh sekitar 50 an yang berada di Sudan. Semuanya terdampak karena posisi milisi dekat dengan kampus.”
Syech Fadhil dalam komunikasi dengan mahasiswa Aceh di Sudan berharap mereka bisa jaga diri dan mendengarkan arahan dari KBRI.
“Semoga kondisi ini segera berlalu,” kata Syech Fadhil.
“Intinya ada 3 poin. Pertama, pemerintah harus melakukan langkah cepat untuk memberikan keselamatan bagi mahasiswa Aceh di Sudan. Kedua, para orangtua mahasiswa di Aceh dapat tenang dan akses komunikasi. Sedang ketiga, adalah persoalan logistic mereka di sana juga tidak terganggu,” kata Syech Fadhil.
“Saya mohon doa dari seluruh rakyat Aceh agar anak dan saudara kita di sana, baik baik saja,” kata mantan ketua Ikat Aceh ini lagi. (*)