Indeks
News  

Terkait Tiang Listrik di Dusun Biram Plu Pakam, Ini Kata PLN

Manager UP3 PLN Lhokseumawe, Muhammad Haikal.

Aceh Utara – Sehubungan dengan keluhan warga Dusun Biram Gampong Plu Pakam Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara, perihal tiang listrik dan kabel yang sudah melorot di Dusun setempat. Manager UP3 PLN Lhokseumawe, Muhammad Haikal, saat dikonfirmasi media ini, Kamis, (19/1/2023) berjanji akan menindak lanjuti terkait keluhan warga tersebut.

Ia mengatakan, berkat informasi dari rekan-rekan media, pihaknya baru tau perihal keluhan warga di Dusun Biram Plu Pakam dan akan langsung menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan survey awal.

“Saya sudah konfirmasi terkait keluhan itu dan sudah saya arahkan ke manajer ULP Lhoksukon, untuk tindak lanjut kita tim PLN, hari ini terjun ke lapangan untuk survey dan cek lokasi, hasil survey kondisi di lapangan baru kita ambil langkah apa yang akan kita tindak lanjuti,” sebut Muhammad Haikal.

Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Biram Gampong Plu Pakam Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara, mengeluh karena kabel listrik yang mengaliri arus dari PT PLN melorot hampir satu kilometer di Dusun setempat.

Hal itu dinilai sangat berbahaya dan dapat menyebabkan musibah, karena kondisi tiang penyangga yang digunakan selama ini hanya terbuat dari batang pohon pinang dan kayu bulat seadanya sudah mulai lapuk dan satu persatu patah.

Kepala Dusun Biram, Nariman, kepada media ini, Rabu, (18/1/2023) mengatakan, kabel tersebut merupakan perpanjangan hasil swadaya masyarakat untuk menyambung listrik dari PLN ke rumah warga. Hal tersebut akibat kabel PLN belum menjangkau rumah masyarakat.

“Sejak tahun 2000, arus listrik masuk ke Dusun Biram. Arus listrik masuk dari Gampong Blang Pante Paya Bakong yang berada di seberang sungai Krueng Keureuto. Dari Gampong tersebut, masyarakat melakukan swadaya untuk memasang tiga buah tiang utama dari besi,” jelas Nariman.

Lanjut Nariman, saat ini warga Dusun Biram mengambil arus listrik untuk rumah mereka dari tiang utama, dengan menambah kabel yang ditopang tiang dari batang pinang dan kayu seadanya.

“Ada kabel yang sudah terkelupas atau tidak layak dan ada juga yang melorot hingga satu meter dari tanah. Ini sangat berbahaya bagi aktivitas warga dan ternak, kita khawatir dengan kondisi seperti ini terjadi kebakaran dan hal-hal lain yang tidak kita harapkan,” ungkap Nariman.

Rumah – rumah yang dialiri listrik tersebut menggunakan listrik secara sah karena menggunakan meteran milik PLN. Petugas pencatat meteran pun tetap datang ke lokasi. Warga juga melunasi tagihan bulanan sebagaimana ketentuan yang berlaku.

“Kami pernah meminta kepada PLN secara resmi melalui surat untuk dipasang tiang dan jaringan listrik pada tahun 2019, namun belum ada tindakan hingga saat ini,” kata Nariman.

Ia berharap agar tiang listrik tersebut segera dipasang oleh PLN guna menghindari kejadian yang fatal, seperti kebakaran misalnya.

“Saya mewakili daripada warga semua mengharap untuk dipasang tiang dan kabel induk, kami sangat membutuhkan, mohon diupayakan semaksimal mungkin seperti Desa-Desa lain, karena kami warga Negara juga,” tutup Nariman.

Exit mobile version