Labuhan Haji – Dalam rangka memperingati Haul Hadratus Syeikh Abuya Muda Waly Al-Khalidy yang ke-65, Dayah Darussalam Al-Waliyah Labuhan Haji menggelar acara Tawajuh Akbar pada Selasa sore, 30 Maret 2024. Acara ini dihadiri oleh ribuan jama’ah dari berbagai daerah dan berlangsung dalam suasana khidmat serta penuh spiritualitas.
Tawajuh Akbar ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan untuk memperingati Haul ulama besar tersebut. Kegiatan ini menarik berbagai kalangan, mulai dari alumni, santri, hingga masyarakat umum. Ribuan jama’ah berkumpul di Masjid Dayah Darussalam untuk mengikuti rangkaian doa dan zikir yang dipimpin oleh para Khalifah, murid dari Hadratus Syeikh Abuya Muda Waly Al-Khalidy yang kini meneruskan ajaran tarekat Naqsyabandiyah.
Acara ini berlangsung dengan suasana yang khusyuk dan penuh semangat spiritual. Para jama’ah duduk tenang mengikuti setiap rangkaian zikir dan doa. Dipimpin oleh para Khalifah, acara Tawajuh Akbar memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui zikir dan doa bersama.
Istilah “tawajjuh” merujuk pada pertemuan antara murid dan syeikh atau gurunya dalam konteks tarekat dan sufi. Ini adalah momen penting dalam latihan spiritual, di mana murid dapat mendapatkan petunjuk langsung dari gurunya tentang cara melaksanakan zikir dan memperdalam konsentrasi spiritual.
Tradisi “suluk” juga menjadi bagian penting dari kehidupan spiritual dalam tarekat dan komunitas sufi. Suluk biasanya berlangsung selama periode tertentu, seperti 40 hari, dan melibatkan serangkaian praktik spiritual seperti zikir, doa, dan meditasi. Dalam proses ini, murid ditemani oleh seorang syeikh yang membimbing mereka dalam perjalanan spiritualnya. Tawajjuh memainkan peran penting dalam memastikan murid mendapatkan bimbingan dan inspirasi yang diperlukan untuk melanjutkan perjalanan suluk mereka.
Dalam acara Tawajuh Akbar ini, ribuan jama’ah mendapatkan kesempatan untuk memperdalam spiritualitas mereka dan memperkuat ikatan dengan komunitas. Ini juga menjadi kesempatan untuk mengenang dan menghormati Hadratus Syeikh Abuya Muda Waly Al-Khalidy, serta melanjutkan ajaran-ajaran dan tradisi yang ditinggalkannya.
Dengan acara seperti Tawajuh Akbar, masyarakat dapat terus menjaga nilai-nilai spiritual dan membangun komunitas yang harmonis. Dalam konteks yang lebih luas, suluk dan tawajjuh menjadi sarana bagi para murid untuk memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan dan menemukan kedamaian batin. Acara ini menjadi bukti bahwa warisan spiritual Hadratus Syeikh Abuya Muda Waly Al-Khalidy tetap hidup dan dihormati oleh ribuan jama’ah yang hadir.[]