Aceh Utara – Dalam upaya untuk mengatasi dampak banjir yang melanda sejumlah sekolah di wilayah Aceh Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara turun langsung untuk memantau kondisi terkini. Pada Rabu, 6 September 2023, tim dari Dinas tersebut mengunjungi dua sekolah terdampak, yakni SMPN 1 Matangkuli dan SDN 6 Matangkuli.
Dalam kunjungan tersebut, mereka melihat langsung kerusakan yang diakibatkan oleh banjir. Ruangan-ruangan kelas di sekolah-sekolah tersebut masih dipenuhi lumpur bekas genangan banjir. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin, S.Sos., MPD., Sekdis, Razali, bersama dengan beberapa Kabid, turut hadir dalam kunjungan ini, dan membersihkan satu ruangan kelas di SDN 6 Matangkuli.
Menurut Kepala Dinas PK Aceh Utara, ada total 5 sekolah dasar (SD) yang terendam banjir di Aceh Utara, antara lain SDN 5 Pirak Timu, SDN 3 Pirak Timu, SDN 6 Matangkuli, SDN 9 Lhoksukon, dan SDN 5 Simpang Keuramat. Sementara itu, untuk sekolah menengah pertama (SMP), terdapat 3 sekolah yang terdampak, yakni SMP 4 Lhoksukon, SMP 1 Nibong, dan SMP 1 Matangkuli.
Dampak dari banjir ini telah memaksa sekitar 1.400 siswa dari 8 sekolah yang terkena dampak banjir untuk libur. “Murid yang terpaksa libur sebanyak 1.400 siswa dari seluruh sekolah” ungkap Jamaluddin.
Dikatakannya, meskipun air banjir baru mulai surut, upaya pembersihan dilakukan secepat mungkin agar tidak semakin berat. “Banjirnya kemarin, karena airnya sudah mulai surut, kita bersihkan secepatnya sebelum kering, yang kita bersihkan tadi satu ruang kelas di SDN 6 Matangkuli,” ujar dia.
Kepala Dinas PK Aceh Utara juga menyampaikan agar tetap waspada terhadap peralatan pendidikan yang biasanya ditempatkan dekat lantai. Ia menyarankan agar peralatan tersebut ditempatkan setidaknya 1 meter di atas lantai untuk menghindari kerusakan.
Dia memperkirakan kerugian akibat banjir ini mencapai 7 miliar. “Karena ada ruang guru yang juga terendam, ruang kelas, ruang lainnya seperti perpustakaan, laboratorium, kantor guru, serta mobiler, buku-buku yang tersedia dan alat peraga. Kita perkirakan kerugian itu semuanya 7 miliar,” ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan banjir di masa depan. SDN 6 Matangkuli, yang setiap tahun terkena dampak banjir mencapai 12 kali dan proses belajar mengajar terhenti, telah mendapat dukungan dari masyarakat untuk di relokasi.
“Masyarakat sudah datang ke kami meminta untuk relokasi, karena setiap tahun sekolah ini berdampak banjir dan terhenti proses belajar mengajarnya. Ada upaya-upaya dari masyarakat untuk menyediakan lahan baru di lokasi baru untuk relokasi sekolah ini,” tutup Jamaluddin.[]