Indeks

Perkuat Koordinasi Pasca Banjir, Kapolsek Dewantara : 7 Korban Jiwa, 23 Posko Aktif, Ribuan Warga Terdampak

Aceh Utara — Polres Lhokseumawe melalui Kapolsek Dewantara melakukan monitoring dan koordinasi intensif pasca banjir besar yang melanda wilayah Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Laporan terkini pada Senin (1/12/2025) menunjukkan dampak bencana yang cukup luas, mulai dari korban jiwa, kerusakan pemukiman, hingga ribuan masyarakat harus mengungsi.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan., S.H., S.I.K., M.S.M., M.H melalui Kapolsek Dewantara IPTU Muhammad Suharno menyampaikan, Ddari hasil monitoring, tercatat 7 orang meninggal dunia. Satu korban yang teridentifikasi adalah Fahri Akbar (17), pelajar asal Desa Lancang Barat, yang ditemukan dan dimakamkan di desa tersebut.
Sementara enam korban lainnya belum teridentifikasi, ditemukan tersebar di Desa Ulee Pulo dan Desa Lancang Barat. Sebagian telah dievakuasi ke RS Cut Meutia, dan tiga jenazah lainnya dievakuasi oleh Paskas Bandara Malikussaleh Muara Batu sebelum dimakamkan oleh pihak desa.

Selain itu, sebut Kapolsek, beberapa desa masih menjadi prioritas penanganan karena baru bisa diakses dan mengalami kerusakan serius, yaitu Tambon Baroh, Tambon Tunong, Ulee Pulo, Ulee Reuleung, Lancang Barat, Bangka Jaya, Bluka Tebai, Paloh Igeuh, dan Pulo Rungkhom. Stok sembako untuk wilayah terdampak juga dilaporkan menipis, sehingga membutuhkan suplai tambahan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.

Saat ini terdapat 23 posko pengungsian aktif yang tersebar di berbagai titik di Kecamatan Dewantara — mulai dari Keude Krueng Geukueh, Ulee Pulo, Tambon Baroh, Tambon Tunong, Lancang Barat, Paloh Lada, Paloh Gadeng, hingga desa-desa terdampak lainnya. Posko ini menjadi pusat pelayanan pengungsi, dapur umum, dan koordinasi bantuan lintas instansi. Pendataan infrastruktur yang rusak masih berlangsung karena beberapa lokasi belum dapat dijangkau sepenuhnya akibat akses jalan yang terputus maupun kondisi medan yang sulit.

Saat ini, sebut Kapolsek Meurah Mulia, pihaknya terus melakukan monitoring dan memastikan seluruh proses penanganan berjalan maksimal. “Bapak Kapolres menegaskan bahwa keselamatan dan kebutuhan masyarakat adalah prioritas utama. Polsek Dewantara bersama seluruh jajaran terus melakukan pemantauan lapangan, membantu evakuasi, dan memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran,” ujar Kapolsek Dewantara.

Berdasarkan data terakhir, total warga terdampak mencapai 10.856 jiwa, terdiri dari 5.884 KK, dengan rincian 5.263 laki-laki, 4.652 perempuan, dan 941 anak-anak. Hingga hari ini, 2.880 warga masih mengungsi, sementara 8.826 jiwa telah kembali ke rumah masing-masing.

Polres Lhokseumawe memastikan monitoring dan penanganan pasca banjir akan terus dilaksanakan hingga situasi benar-benar pulih di seluruh wilayah Dewantara.

Exit mobile version