Indeks

Kapolsek Muara Batu Perkuat Koordinasi Penanganan Banjir, 21 Warga Meninggal dan 24 Desa Mengungsi

Aceh Utara — Kapolsek Muara Batu perkuat koordinasi dan penanganan dampak banjir besar yang melanda 24 desa di wilayah hukumnya pada Senin (1/12/2025). Sejumlah fasilitas penting, termasuk Kantor Polsek dan perkantoran kecamatan di Desa Pante Gurah dan Cot Seurani, ikut terendam lumpur setinggi 50 cm.

Dalam laporan yang disampaikan Kapolsek, banjir kali ini mengakibatkan 21 warga meninggal dunia, mayoritas dari Desa Paloh Raya. Selain itu, dua warga lainnya masih dinyatakan hilang dan terus dalam pencarian. Ribuan warga mengungsi ke posko di meunasah, balai pengajian, gedung olahraga, hingga sekolah.

Kerusakan rumah tersebar di berbagai desa, mulai dari rusak ringan hingga rumah hilang terseret arus. Desa Bungkaih, Paloh Raya, Panigah, dan Pinto Makmur menjadi lokasi dengan tingkat kerusakan tertinggi.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan., S.I.K., M.S.M., M.H melalui Kapolsek Muara Batu IPDA Syukrullah menyampaikan bahwa pihaknya bersama TNI, BPBD, dan relawan terus melakukan penyisiran, membantu evakuasi warga, serta memastikan jalur-jalur utama tetap aman dilalui. Ia menegaskan bahwa penanganan difokuskan pada penyelamatan korban, pendistribusian bantuan, dan percepatan akses ke desa-desa terdampak.

“Kami terus berada di lapangan untuk memastikan keselamatan masyarakat. Evakuasi, pendataan, dan pencarian korban hilang menjadi prioritas kami,” ujar Kapolsek.

Hingga kini, air bercampur lumpur masih menggenangi area persawahan dan beberapa permukiman, sementara satu jembatan di Pante Gurah rusak parah dan rel kereta api di dua desa mengalami kerusakan berat. Namun, jalan nasional Medan–Banda Aceh dilaporkan tetap normal.

Exit mobile version