Indeks
News  

Dosen UIN Sultanah Nahrasiyah Raih Gelar Doktor di Inggris, Angkat Isu Relasi Pemerintah dan Media

Lhokseumawe – Sufri Eka Bhakti, dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, berhasil menuntaskan studi doktoralnya di University of Kent, Inggris. Ia dinyatakan lulus dalam ujian terbuka (Viva Voce) pada Rabu, 24 September 2025, dengan kategori minor corrections, salah satu tingkat kelulusan dalam sistem pendidikan tinggi Eropa.

Dalam keterangannya, Sufri menjelaskan disertasinya berjudul “The Interplay Between Government, Media, and Society: A Critical Discourse Analysis of Indonesia’s ‘Information and Electronic Transactions’ (ITE) Law Revision in a Transitional Democracy.” Karya akademik setebal 395 halaman itu berisi sekitar 106 ribu kata. Penelitian ini merupakan hasil riset selama empat tahun satu bulan dengan dukungan penuh dari program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), kolaborasi antara LPDP dan Kementerian Agama Republik Indonesia.

“Ujian saya dilaksanakan secara hybrid selama sekitar tiga jam. Setelah dinyatakan lulus, saya menyelesaikan perbaikan yang diminta penguji dan menyerahkan revisi akhir pada 28 Oktober 2025,” ujar Sufri kepada redaksi.

Ia diuji oleh tiga akademisi dari University of Kent: Associate Prof. Dr. Tom Bradshaw sebagai External Examiner, Dr. Richard Pendry sebagai Internal Examiner, dan Dr. Kate Bradley sebagai Independent Observer.

Sufri mengungkapkan kebanggaannya bisa menjadi dosen pertama di UIN Sultanah Nahrasiyah yang menyelesaikan studi doktoral di Eropa. “Ini merupakan kehormatan besar sekaligus tanggung jawab moral. Saya tidak melihatnya sebagai kebanggaan pribadi, melainkan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan rekan sejawat serta mahasiswa di tanah air,” katanya.

Ia berharap pencapaian tersebut bisa memotivasi lebih banyak dosen dan mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, khususnya ke Eropa. “Saya ingin menginspirasi akademisi muda agar berani meneliti isu-isu nasional secara kritis dan mendalam dalam konteks global. Bagi saya, disertasi ini bukan sekadar capaian akademik, tetapi juga bentuk kontribusi kecil untuk memahami relasi antara pemerintah, media, dan masyarakat dalam perjalanan demokrasi Indonesia,” ujarnya.

Sufri menutup pernyataannya dengan ucapan syukur. “Capaian ini adalah buah dari doa, dukungan, dan semangat keluarga, sahabat, kolega, serta lembaga yang telah memberi kepercayaan dan kesempatan,” pungkasnya.

Exit mobile version