News  

DLHK Aceh Utara Turunkan Tim Verifikasi Kebakaran Ladang Migas Cluster 1 PGE

Riza
Tim dari DLHK Aceh Utara melakukan verifikasi lapangan terkait kebakaran lahan Cluster 1, PT PGE di Kecamatan Syamtalira Aron, Rabu (16/8/23).

Lhoksukon – Berkaitan dengan kebakaran lahan di ladang migas eks Exxon Mobil Oil atau cluster 1 yang dimiliki oleh PT Pema Global Energi (PGE) di Desa Dayah Aron, Kecamatan Syamtalira Aron, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Utara telah mengirimkan tim ke lokasi pada Rabu (16/8/23).

Kepala DLHK Aceh Utara, T. Cut Ibrahim, dalam keterangan tertulis melalui pesan WhatsApp, menyatakan bahwa kesimpulan awal timnya adalah bahwa tidak ada tanda-tanda minyak di saluran pembuangan. Oleh karena itu, ada kemungkinan adanya kebocoran migas yang kecil.

Tim dari DLHK yang dipimpin oleh Kabid Pencemaran Lingkungan, Nurmala, menyimpulkan tiga poin hasil verifikasi.

“Pertama, kondisi produksi migas cluster I dan lampu penerangan sudah kembali normal. Kedua, tidak ditemukan lapisan minyak di permukaan air pada saluran drainase buangan dan ketiga, masih terdapat rumput ilalang kering hasil pembersihan secara berkala di area kejadian yang belum dipindahkan,” kata Kepala DLHK pada Kamis (17/8/23).

Selain melakukan verifikasi di lapangan, DLHK Aceh Utara, kata Cut Ibrahim, telah berkoordinasi dengan manajemen PT PGE untuk terus meningkatkan pengawasan dan pemantauan internal sesuai dengan standar operasional perusahaan guna mencegah terjadinya bencana yang tidak diinginkan.

“Kami akan menunggu laporan mengenai progres langkah-langkah selanjutnya,” tambahnya.

Sebelumnya, telah terjadi kebakaran besar di ladang migas, khususnya di cluster 1 milik PT PGE di Kecamatan Syamtalira Aron pada Sabtu siang (12/8). Kebakaran semak dan rerumputan menyebabkan asap tebal dan menarik perhatian warga di sekitar lokasi.

Tujuh unit pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Lhokseumawe, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, dan PT PIM dikerahkan ke lokasi kebakaran. Api berhasil dipadamkan beberapa jam kemudian.

Koordinator Hubungan Eksternal PT PGE, Agussalim, menjelaskan bahwa kebakaran di cluster 1 adalah akibat dari terbakarnya rumput saja. Perluasan area yang terbakar disebabkan oleh kondisi cuaca yang panas dan angin kencang. Ia juga menyatakan bahwa saat kebakaran terjadi, operasional perusahaan sedang dalam tahap shutdown. Klarifikasi ini disampaikan untuk mengatasi keraguan mengenai kemungkinan adanya kebocoran minyak dan gas di lokasi.

Sementara itu, Ketua Satgas PPA (Lembaga Satuan Tugas Percepatan Pembangunan Aceh) Wilayah Kerja Aceh Utara dan Lhokseumawe telah meminta aparat penegak hukum untuk mengusut lebih lanjut mengenai kebakaran tersebut.

Editor : Riza Mirza

Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini

Jasa Buat Web by Altekno Digital Multimedia