Sejarah Asyura: Mengenang Peristiwa Bersejarah dalam Tradisi Islam

Zamanhuri
Foto: Ilustrasi

Asyura adalah salah satu perayaan penting dalam tradisi Islam yang memiliki makna sejarah yang mendalam. Perayaan ini jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah.

Di balik keindahannya sebagai momen keagamaan, Asyura mengandung cerita dan peristiwa bersejarah yang menjadi bagian penting dari identitas Islam. Artikel ini akan mengupas sejarah Asyura dan maknanya dalam konteks keagamaan.

Asyura dalam Perspektif Islam:
Asyura berasal dari bahasa Arab yang berarti “sepuluh,” merujuk pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah. Perayaan ini memiliki makna yang beragam dalam budaya dan tradisi Islam.

Bagi umat Sunni, Asyura adalah hari puasa sunnah yang disunnahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas keselamatan Nabi Musa dan umatnya dari cobaan yang dihadapi di masa lalu.

Namun, bagi umat Syiah, Asyura adalah momen berkabung atas tragedi besar yang menimpa cucu Rasulullah, Imam Husain bin Ali, dan para pengikutnya dalam peristiwa Karbala.

Peristiwa Karbala:
Peristiwa yang memberi makna mendalam pada Asyura adalah tragedi Karbala, yang terjadi pada tahun 680 Masehi. Pada saat itu, Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW,, melakukan perlawanan terhadap penguasa saat itu, Yazid bin Muawiyah. Yazid adalah seorang khalifah yang kontroversial dan dianggap tidak pantas memimpin umat Islam.

Imam Husain dan para pengikutnya berangkat menuju Karbala di Irak untuk menghadapi pasukan Yazid yang jauh lebih besar. Pasukan Imam Husain yang hanya berjumlah sedikit tidak mampu melawan pasukan besar Yazid. Mereka terjebak di padang pasir Karbala tanpa air dan makanan selama berhari-hari.

Pada tanggal 10 Muharram, hari Asyura, pasukan Yazid menyerang kamp Imam Husain. Meskipun dalam keadaan yang sangat sulit, Imam Husain dan para pengikutnya tetap teguh mempertahankan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dalam pertempuran yang tak seimbang, Imam Husain, saudaranya Abbas, dan sejumlah besar pengikutnya, termasuk wanita dan anak-anak, gugur sebagai syuhada.

Makna dan Pelajaran dari Tragedi Karbala:
Peristiwa Karbala menjadi titik penting dalam sejarah Islam, terutama dalam pengembangan paham Syiah. Para pengikut Imam Husain yang bertahan dalam peristiwa tersebut dianggap sebagai pahlawan yang memperjuangkan kebenaran dan menentang tirani.

Tragedi ini mengajarkan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam, antara lain:

a. Kepemimpinan yang Berlandaskan Keadilan: Imam Husain mengajarkan pentingnya kepemimpinan yang adil, berlandaskan kebenaran dan keadilan, bahkan jika hal itu berarti menghadapi kesulitan.

b. Perlawanan terhadap Tirani: Peristiwa Karbala mengajarkan bahwa para pemimpin dan umat Islam harus bersatu melawan segala bentuk tirani dan ketidakadilan dalam masyarakat.

c. Ketabahan dan Keteguhan Hati: Imam Husain dan para pengikutnya menunjukkan ketabahan dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan yang sangat berat.

d. Pengorbanan untuk Prinsip: Peristiwa ini mengajarkan pentingnya pengorbanan demi mempertahankan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, bahkan jika berarti kehilangan nyawa.

Perayaan Asyura di Dunia Islam:
Asyura dirayakan dengan beragam cara di berbagai belahan dunia Islam. Umat Sunni menganggapnya sebagai hari berpuasa yang disunnahkan untuk merayakan keselamatan Nabi Musa dan umatnya dari cobaan Allah di Laut Merah. Sementara itu, umat Syiah menganggapnya sebagai hari berkabung untuk mengenang pengorbanan Imam Husain di Karbala.

Dalam perayaan Asyura, banyak umat Islam yang berpartisipasi dalam amal kebajikan, menyumbangkan makanan kepada orang miskin, serta merenungkan makna pengorbanan dan keberanian yang diperlihatkan oleh Imam Husain dan para pengikutnya.

Sebagai kesimpulan, Asyura adalah momen bersejarah dalam tradisi Islam yang membawa makna yang mendalam. Melalui peristiwa Karbala, perayaan ini mengajarkan pentingnya kepemimpinan adil, perlawanan terhadap tirani, ketabahan, dan pengorbanan demi kebenaran.

Meskipun umat Islam merayakan Asyura dengan berbagai tradisi, pesan moral dan nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa tersebut harus tetap relevan dan bermanfaat bagi umat manusia.[]

Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini

Jasa Buat Web by Altekno Digital Multimedia