Kuliner khas Aceh, Kuah Gue U atau umbud kelapa, telah menjadi suatu kenangan manis bagi masyarakat Aceh. Namun, kelezatan kuliner langka ini kini hampir sirna dari negeri Rencong.
Generasi muda yang tumbuh dewasa hampir tidak mengenal keindahan cita rasa hidangan legendaris ini, karena kuah yang kental dengan aroma kelapa yang kuat dan cita rasa gurih ini telah menjadi langka di wilayah Aceh.
Pada tahun 70-an hingga 80-an, Kuah Gue U mencuri perhatian dengan kelezatan rasa yang tak tertandingi dan menjadi makanan pelengkap nasi favorit masyarakat pada masa itu. Sayangnya, kuliner tradisional ini kini hampir lenyap dari peredaran.
Menurut Nek Baka, seorang pecinta kuliner Aceh, langkanya Kuah Gue U disebabkan oleh kesulitan dalam memperoleh bahan baku utamanya, yakni umbud kelapa. Proses pengambilan umbud kelapa yang sulit membuatnya menjadi incaran langka bagi para pecinta kuliner khas Aceh.
“Kuah Gue U adalah hidangan khas beraroma kelapa yang sulit dilupakan. Kombinasi antara rasa pedas dan gurih membuatnya cocok sebagai pelengkap makanan nasi,” ungkap Nek Baka, yang juga seorang juru masak pada acara Kenduri Gampong.
Masyarakat dan pemerintah diharap untuk bersatu dalam menyelamatkan dan melestarikan kuliner tradisional seperti Kuah Gue U. Keberadaan hidangan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Aceh.
Dengan bekerja sama dalam merawat dan mempromosikan kuliner tradisional Aceh, diharapkan kelezatan cita rasa dari kuliner-kuliner ini tetap terjaga dan dikenal oleh generasi masa kini maupun mendatang.
Meskipun langkanya Kuah Gue U saat ini, harapan tetap ada agar kuliner khas Aceh ini dapat kembali hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh. Langkah-langkah pelestarian yang berkelanjutan diharapkan akan membuka jalan bagi kehadiran kembali Kuah Gue U dalam menu kuliner khas Aceh, sehingga kelezatan cita rasanya tetap terjaga dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kuliner daerah ini.
Semoga dengan upaya bersama, Kuah Gue U akan tetap menghiasi meja makan dan menjaga kenangan manis kuliner tradisional Aceh dalam setiap gigitannya.[]
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini