Kegiatan ini dipimpin oleh Penata TK I Herika Novita selaku Konselor Polres Lhokseumawe, didampingi personel SDM Polres Lhokseumawe, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat.
Trauma healing dilakukan sebagai bentuk kepedulian Polri dalam membantu pemulihan psikologis warga, khususnya anak-anak yang terdampak bencana banjir.
Dalam pelaksanaannya, anak-anak diajak bermain, bercerita, dan berinteraksi secara santai untuk mengurangi rasa takut dan trauma pasca banjir. Selain itu, personel juga memberikan cemilan, buku bacaan, serta bola kaki guna menumbuhkan kembali keceriaan dan semangat anak-anak.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan., S.H., S.I.K., M.S.M., M.H melalui Kabag Sumda Kompol R.A Asmainur Siswara, S.I.K menyampaikan bahwa pendekatan bermain dan komunikasi ringan menjadi metode efektif dalam membantu pemulihan psikologis anak-anak setelah mengalami peristiwa traumatis.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap anak-anak dapat kembali ceria, merasa aman, serta memiliki semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari pasca bencana,” ujarnya.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan respons positif dari anak-anak dan masyarakat. Trauma healing yang dilaksanakan mampu meningkatkan semangat, motivasi, serta kondisi psikologis warga terdampak banjir.
Polres Lhokseumawe menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi masyarakat dalam masa pemulihan pasca bencana, tidak hanya melalui bantuan fisik, tetapi juga dukungan psikologis demi mempercepat normalisasi kehidupan warga.







