Aceh Utara – Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, SE., MM., menggelar rapat darurat untuk mengevaluasi penanganan banjir yang melanda sejumlah kecamatan di wilayah tersebut. Pertemuan berlangsung di Pendopo Bupati Aceh Utara, Lhokseumawe, pada Senin (8/12/2025) pukul 10.00 WIB.
Rapat diikuti Sekretaris Daerah Aceh Utara, perwakilan DPRK Aceh Utara yang diwakili Tajudin, unsur Kodim 0113 Aceh Utara, Kapolres Lhokseumawe, pejabat terkait, serta seluruh camat se-Kabupaten Aceh Utara.
Dalam pertemuan itu, Bupati Ismail—yang akrab disapa Ayahwa—memaparkan perkembangan penyaluran bantuan kepada warga terdampak. Ia menegaskan bahwa meskipun belum sempat meninjau langsung ke Kecamatan Sawang selama puncak banjir, distribusi bantuan tetap berjalan melalui unsur Muspika dan diteruskan kepada para kepala desa.
“Kami memastikan seluruh bantuan sampai kepada masyarakat tanpa terkecuali. Mekanisme distribusi dilakukan melalui Muspika agar lebih cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.
Ayahwa juga menyoroti sejumlah infrastruktur vital yang rusak akibat banjir, termasuk beberapa titik irigasi yang hilang tersapu arus dan sekitar 13.000 hektare lahan persawahan yang gagal ditanami akibat tanggul jebol. Ia menekankan bahwa pembangunan kembali irigasi tersebut membutuhkan dukungan pemerintah pusat karena berada di luar kewenangan pemerintah daerah.
Selain itu, Bupati meminta PLN mempercepat perbaikan jaringan listrik di wilayah terdampak agar kondisi masyarakat tidak semakin sulit. Ia turut meminta agar distribusi gas LPG dipercepat hingga pelosok gampong dan mendorong Pertamina menambah stok BBM untuk memastikan akses energi tetap tersedia.
Pada kesempatan itu, Ayahwa mengajak seluruh unsur Forkopimda memperkuat koordinasi dalam mempercepat proses pemulihan dan memastikan layanan terbaik bagi masyarakat selama masa tanggap darurat.
Menutup rapat, Bupati Ismail meminta pemerintah pusat segera merespons kebutuhan rehabilitasi rumah warga serta infrastruktur yang rusak akibat banjir. Ia juga secara resmi memperpanjang status tanggap darurat selama 14 hari ke depan.
Rapat darurat ini digelar untuk memperbarui koordinasi lintas sektor dan memastikan penanganan banjir berjalan efektif di seluruh kecamatan. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus memantau kondisi di lapangan dan menyiapkan langkah lanjutan jika curah hujan kembali meningkat.








