Aceh Timur – Setelah lama tak terdengar kabarnya, komunitas pemancing lintas generasi Kawepost kembali menggelar pertemuan pada Kamis, 30 September 2025, di warung kopi Halimon, kawasan perbatasan Aceh Utara dan Aceh Timur. Komunitas yang sempat vakum sejak pandemi COVID-19 itu kini resmi aktif kembali.
Sekretaris Kawepost, Rais Azhari, mengatakan kepada Siber Nusantara bahwa pertemuan tersebut menjadi ajang melepas rindu sekaligus penanda kebangkitan komunitas yang pernah dikenal sebagai salah satu kelompok pemancing paling populer di wilayah itu.
“Dulu kami nyaris setiap hari melakukan aktivitas bersama, mulai dari mancing hingga kegiatan sosial seperti kenduri santunan anak yatim di Pantai Bantayan, Seunuddon,” ujar Rais.
Ia menambahkan, salah satu kegiatan paling berkesan terjadi pada 2018 saat para anggota menggelar mancing sambil bermalam di Krueng Thoe, pulau kecil di wilayah Madat, Aceh Timur. “Tahun 2019 kami mulai tidak aktif. Semua kegiatan berhenti. Tapi hari ini kita bertemu lagi, dan ini jadi momen untuk bangkit,” katanya.
Pertemuan tersebut dihadiri Ketua Umum Kawepost Fahril Zubir, Ketua Harian Jamaluddin, serta sejumlah tokoh perbatasan seperti Abdul Rafar, Ali Akbar, dan Masri SP. Meski berlangsung singkat, suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh makna. Para peserta sepakat mengaktifkan kembali komunitas Kawepost.
Fahril Zubir menyampaikan kesiapannya untuk kembali terlibat, meski memiliki kesibukan lain. Ia juga mengungkapkan rencana menghidupkan kembali kegiatan sosial yang pernah dilakukan komunitas sejak berdiri pada 2016.
“Kita bersyukur bisa bertemu kembali dan menyalakan semangat komunitas. Saya tak menyangka Kawepost bisa hidup lagi seperti dulu. Dulu kita dikenal luas karena kegiatan mancing lintas generasi,” kata Fahril.
Menurutnya, Kawepost tidak hanya menjadi wadah hobi memancing, tetapi juga ruang mempererat silaturahmi antaranggota. “Dalam ajaran agama, kita dianjurkan untuk saling menghargai dan menjaga hubungan baik. Komunitas seperti ini memberi dampak positif,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Fahril juga menyebut nama Tgk. Munadi, salah satu anggota lama yang sudah lama tak berkomunikasi. Ia berharap informasi kebangkitan komunitas ini sampai ke seluruh anggota lama agar mereka dapat bergabung kembali.
Ketua Harian Jamaluddin menambahkan, pertemuan lintas generasi ini menjadi bukti kuatnya rasa kebersamaan di antara anggota. “Mulai hari ini mari kita aktifkan lagi. Kita buat grup baru agar komunikasi lebih mudah. Nanti Geuchik Ali yang atur,” katanya.
Pertemuan sederhana tersebut menjadi momen penting bagi para anggota untuk bernostalgia dan menyusun rencana kegiatan berikutnya. Komunitas Kawepost kini siap melanjutkan kiprah sebagai wadah silaturahmi dan aktivitas positif bagi para penghobi mancing di Aceh Utara dan Aceh Timur.








