Aceh Utara – Dugaan tindak kekerasan fisik terhadap siswa terjadi di lingkungan sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Tanah Luas Aceh Utara. Kekerasan dilakukan oleh oknum Guru laki-laki berinisial, (B), pada siswa kelas 3 berinisial (H), pada Selasa 21 Februari 2023.
Korban merupakan salah seorang anak yatim asal Gampong Tumpok Aceh Kecamatan Tanah Luas.
Orang tua Korban, Maryana, (40), saat ditemui awak media mengatakan, dirinya mengetahui peristiwa tersebut saat menjemput anaknya di sekolah. Dia mengaku kaget melihat anaknya sedang menangis sejadi jadinya menahan rasa sakit.
“Saya sangat terkejut melihat anak saya menangis, di kepala tampak benjol besar dan mengeluarkan sedikit darah, lalu saya tanya apa yang terjadi, tapi anak saya tidak bisa menjawab, dia terus menangis dan menahan rasa sakit,” kata Maryana.
Sambung dia, lalu saya coba menanyakan kepada teman-temannya, kenapa di kening anak saya bengkak dan keluar darah, mereka mengaku jika kepala anak saya dibentur oleh oknum guru laki-laki berinisial (B).
“Menurut pengakuan anak saya, kejadian berawal ketika dia menjenguk ke dalam kelas 3 B, apakah sudah keluar, lalu oknum guru (B) datang dari belakang membentur kepalanya, kemudian mengenai rang pintu, hingga benjol dan keluar darah di kening,” sebut ibu korban.
Lanjutnya, ia telah mendatangi kantor sekolah mempertanyakan permasalahan yang dialami oleh anaknya, tapi hingga sampai saat ini belum ada penjelasan yang jelas dari pihak sekolah, oknum guru yang membentur kepala anak saya juga tidak mau mengaku.
“Saya berharap ada tanggung jawab dari sekolah terhadap insiden ini, bila tidak, saya akan menempuh jalur hukum, karena mengingat sekolah adalah tempat kaum terdidik, bukan sarang kekerasan,” ujar ibu korban.
Informasi dihimpun media ini dari sejumlah warga dan orang tua siswa SDN 2 Tanah Luas, oknum guru (B) sering berlaku ‘kasar’ terhadap peserta didik, kata mereka, diduga perlakuan ‘kasar’ oknum (B) sebelumnya juga pernah dialami oleh siswa lain.
Mereka berharap, Instansi terkait agar menindak tegas dan memberi sangsi kepada oknum guru (B) berupa dipecat atau dipindahkan ke sekolah lain.
“Kita sangat resah dengan perilaku oknum guru B, anak saya pernah dijambak karena tidak bisa membaca,” ujar salah seorang wali murid.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Jamaluddin, MPD, saat dikonfirmasi lewat pesan Whatshap, mengatakan, menurut infomasi dari siswa sekelas dan guru yang bersangkutan, kepala korban bukan dibentur tapi terbentur rang pintu karena lari ditegur oleh guru yang bersangkutan.
“Ketika siswa sudah membawa tas, guru bertanya, mau kemana, maka anak-anak termasuk korban buru-buru lari masuk, karena rame-rame maka terantuklah (terbenturlah) korban, begitu sementara, besok saya gali lagi,” tutup Kadis.[]
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini