LHOKSEUMAWE – Keuchik Gampong (Desa) Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, M. Yusuf memberikan klarifikasi atas aksi protes puluhan warga yang berlangsung pada Sabtu (20/9/2025) malam.
Dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (23/9/2025), M. Yusuf menegaskan bahwa seluruh pembangunan fisik di gampongnya telah dilaksanakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). “Pekerjaan pembangunan yang ada sudah mengikuti RAB. Jadi kalau disebut tidak sesuai, itu tidak benar,” ujarnya.
Menanggapi persoalan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Uteunkot, Keuchik menyatakan bahwa dinamika dalam menjalankan usaha merupakan hal wajar. Usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) meliputi sparepart kendaraan bermotor, doorsmeer (jasa pencucian kendaraan), dan fotokopi.
“Namanya usaha, ada pasang surutnya. Itu bukan berarti gagal, tapi memang membutuhkan strategi dan pengelolaan yang lebih baik,” jelasnya.
Ia menambahkan, hasil audit Inspektorat tidak menemukan adanya penyimpangan. “Semuanya sudah diaudit, tidak ada temuan dari inspektorat. Jadi secara administrasi dan pelaksanaan sudah sesuai aturan,” tegasnya.
Menyangkut ketidakhadirannya saat aksi berlangsung, Keuchik Yusuf menyebutkan bahwa pada saat itu dirinya sedang berada di Banda Aceh untuk menghadiri wisuda anaknya. “Saya tidak bisa hadir karena ada acara keluarga. Bukan berarti saya menghindar dari warga,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyayangkan aksi warga yang mendatangi rumahnya. Menurutnya, peristiwa itu membuat keluarganya, khususnya istri dan anak-anak, merasa trauma. Ia juga mensinyalir aksi tersebut bermuatan politis.
“Masa jabatan saya sebagai keuchik akan segera berakhir, dan saya berencana maju kembali sebagai calon keuchik. Jadi saya menduga ada upaya untuk menjatuhkan saya,” tutur M. Yusuf.
Saat ini, permasalahan antara warga dengan pemerintah gampong tengah dimediasi di kantor kecamatan. Keuchik berharap proses tersebut dapat menghasilkan solusi terbaik.
“Saya mengharapkan permasalahan ini cepat selesai, demi kebaikan bersama,” pungkasnya.[]
