News  

Sayuti Abubakar: Aceh Harus Mandiri, Rute Lhokseumawe – Penang Harus Jalan

Riza

Lhokseumawe – Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, SH MH, menyuarakan komitmen penuh untuk mendorong pengoperasian kembali rute pelayaran langsung Lhokseumawe–Penang. Hal itu disampaikannya dalam forum coffee morning yang digelar oleh Kantor Bea dan Cukai Lhokseumawe pada Kamis (17/7).

Sayuti menekankan bahwa rencana ini merupakan peluang besar yang dapat membuka jalan bagi kemandirian ekonomi Aceh. Namun, ia juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan menyeluruh dari semua pihak untuk memastikan keberlanjutan program tersebut.

“Ini peluang besar, tapi tidak bisa dijalankan setengah-setengah. Kita butuh kajian yang luar biasa dan keterlibatan semua pihak mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat,” ujar Sayuti.

Ia menyebutkan ada tiga dermaga di wilayah Lhokseumawe dan Aceh Utara yang saat ini bisa dimanfaatkan untuk mendukung pelayaran internasional ke Penang, Malaysia. Namun, ia juga mengingatkan agar tidak mengulangi kegagalan proyek serupa seperti yang terjadi di Langsa pada tahun 2014.

“Pengalaman itu harus jadi pelajaran. Kita tidak ingin rute ini hanya bertahan sebentar, lalu hilang begitu saja,” tegasnya.

Menurut Sayuti, keberadaan pelabuhan langsung ke Penang bisa mengurangi ketergantungan logistik Aceh terhadap Pelabuhan Belawan di Medan. Ia menyebut rute Lhokseumawe–Penang sebagai pintu gerbang strategis untuk kemandirian Aceh.

“Sudah saatnya kita cabut ketergantungan itu. Aceh harus berdiri di atas kakinya sendiri,” tambahnya.

Dukungan juga diarahkan pada penggunaan kapal jenis Ro-Ro untuk efisiensi mobilitas kendaraan. Pernyataan tersebut senada dengan keinginan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang mengharapkan akses kendaraan keluar-masuk Aceh melalui jalur laut bisa dipermudah.

Wali Kota turut mengajak para pelaku industri dan pengusaha lokal untuk ikut serta mendukung rencana ini. Menurutnya, peran sektor swasta sangat penting dalam mewujudkan ekosistem pelayaran yang sehat dan berkelanjutan.

“Saya yakin semua pihak beriktikad baik untuk kemajuan Aceh ke depan,” ucapnya.

Dalam forum yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan itu, Sayuti juga menyoroti peran penting Lhokseumawe dan Aceh Utara yang kini ditetapkan sebagai lokasi Onshore Receiving Facility (ORF). Fasilitas ini menjadi bagian penting dari infrastruktur pendukung pelayaran dan logistik kawasan.

Ia mencontohkan model pengelolaan industri gas oleh Mubadala Energy sebagai pendekatan yang bisa diadaptasi untuk pelayaran, demi dampak ekonomi yang lebih luas.

“Dengan pembangunan rute ini, kita berharap kawasan ekonomi Lhokseumawe yang telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional oleh Presiden benar-benar bangkit. Dan harapan saya, kekayaan Aceh ini bisa benar-benar dinikmati oleh rakyat Aceh sendiri,” pungkasnya.

Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini

Jasa Buat Web by Altekno Digital Multimedia