LHOKSEUMAWE – Mentari belum sepenuhnya tinggi ketika satu per satu personel Unit Kamsel Sat Lantas Polres Lhokseumawe berkumpul di sekitar Simpang Pos Lantas Cunda, Kecamatan Muara Dua, Jumat (18/4/2025). Di tangan mereka, bungkusan makanan hangat siap disebar kepada mereka yang mungkin memulai hari dengan perut kosong dan harapan sederhana ada uluran tangan yang peduli.
Bersama Komunitas Jumat Barokah Lhokseumawe, para polisi ini bukan sedang mengatur lalu lintas atau menindak pelanggaran. Pagi itu, mereka hadir sebagai sahabat—menyapa, tersenyum, dan menyerahkan sepotong rezeki kepada tukang becak, buruh harian, ibu penjual sayur, hingga lansia yang duduk menunggu entah apa.
“Ini bukan soal jumlah makanan yang kami bagikan, tapi tentang niat untuk mendekat, menyentuh sisi kemanusiaan,” ujar Kasat Lantas Polres Lhokseumawe, AKP M. Abdhi Hendriyatna, S.I.K., M.H., mewakili Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H.
Bagi sebagian orang, makanan itu bisa jadi hanya sarapan biasa. Namun bagi Pak Salim, tukang becak yang tiap hari menarik pedal sejak subuh, sebungkus nasi dan sapaan ramah dari polisi menjadi alasan untuk tersenyum lebih lama pagi itu.
“Jarang-jarang dibagi seperti ini, apalagi dari polisi. Terima kasih banyak, Nak,” ucapnya lirih sambil menerima bungkus nasi hangat itu.
Di tengah hiruk-pikuk dan dinginnya jarak antara masyarakat dan aparat, kegiatan Jumat Barokah menjadi jembatan yang hangat. Bahwa di balik seragam dan aturan, polisi juga manusia—yang bisa hadir bukan hanya untuk menertibkan, tapi juga untuk merangkul.
Pagi itu, kehadiran mereka bukan untuk menakut-nakuti. Tapi untuk menyapa, untuk menunjukkan bahwa dalam damainya kota, ada kerja sunyi dari mereka yang menjaga, juga peduli.
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini