Lhokseumawe – Hujan deras yang mengguyur Kota Lhokseumawe sejak Senin dini hari (16/12/2024) mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Debit air yang meningkat akibat curah hujan tinggi dan kiriman air dari Kabupaten Aceh Utara menyebabkan meluapnya selokan, sehingga merendam rumah warga, lahan pertanian, dan fasilitas umum di Kecamatan Blang Mangat. Banjir mulai terjadi sejak pukul 01.00 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe melaporkan bahwa banjir berdampak pada 73 kepala keluarga (KK) dengan total 246 jiwa di dua gampong. Gampong Asan Kareung menjadi wilayah terdampak terparah dengan 70 KK atau 230 jiwa, sementara Gampong Rayeuk Kareung terdampak 3 KK atau 16 jiwa.
Fasilitas umum seperti SD Negeri 3 Blang Mangat turut terkena dampak. Aktivitas belajar-mengajar terpaksa dihentikan karena ruang kelas hingga perpustakaan tergenang air. Para siswa dipulangkan demi keselamatan. Selain itu, lahan pertanian milik warga yang baru disemai juga turut terendam.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Lhokseumawe, Darius, menyebutkan bahwa ketinggian air telah mencapai 80 sentimeter. Meski demikian, warga terdampak memilih bertahan di rumah masing-masing tanpa mengungsi. “Warga sudah mendirikan dapur umum di meunasah. Bantuan masa panik dari BPBD dan Dinas Sosial juga sudah didistribusikan,” ujar Darius.
Pemerintah Kecamatan Blang Mangat bersama Polsek dan Koramil telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk patroli dan evakuasi jika diperlukan. Selain itu, pintu-pintu air pertanian dibuka untuk mempercepat surutnya genangan.
Darius juga mengimbau masyarakat di daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan berhati-hati. Pemerintah Kota Lhokseumawe menjadikan banjir ini sebagai perhatian serius, mengingat kejadian serupa terus berulang setiap tahun, ditambah dengan potensi hujan lebat yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun.
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini