Lhokseumawe – Program latihan Pageu Dayah kembali dilaksanakan oleh Dayah Zurriyyatul Qur’ani yang berlokasi di Jalan AURI Bukit Rata, Kecamatan Blang Mangat. Program ini diselenggarakan bekerja sama dengan Dewan Pandekar Atjeh BUSOE dan Jambo Silet Nanggroe Siwah Busoe, serta diperuntukkan bagi para santri dan santriwati.
Santri dan santriwati Dayah Zurriyyatul Qur’ani dilatih oleh Dewan Gureei Silet Nanggroe Siwah Busoe dengan tujuan menjadi atlet berprestasi di masa depan. Program ini juga bertujuan melatih kemampuan bela diri sekaligus menjaga keamanan internal (Pageu Dayah) di lingkungan Dayah. Beberapa keahlian bela diri yang diajarkan meliputi Muay-thai Busoe, Pernapasan Tenaga Dalam Siwah Busoe, Silet Rungkhoem, dan Radja Karate.
Dalam wawancara dengan media Notula.News, Jumat (26/7/2024) Pimpinan Dayah Zurriyyatul Qur’ani, Tgk Sulaiman Daud S.H., M.H., atau yang akrab disapa Tgk Sulaiman Lhokweng, menyatakan bahwa latihan rutin ini dilaksanakan pada Jumat sore dan Minggu sore. “Santri dan santriwati ini akan dibekali bela diri dengan beberapa teknik bela diri yang ada di Silet Nanggroe. Harapannya, mereka bisa berprestasi nantinya di Prapora dan Pora, sekaligus dapat membuka cabang Dayah di kampung mereka dengan mental keberanian dalam mengajar mengaji,” ujar Tgk Sulaiman Lhokweng.
Latihan Silet Nanggroe Siwah Busoe Pageu Dayah ini dipimpin oleh Gureei Jambo Dani Siwah, Ketua Pelaksana Program sekaligus Ketua Umum Muaythai Lhokseumawe. Program ini juga dibantu oleh Muhammad Rafiquradi, yang akrab dipanggil Tgk Yon, sebagai Gureei Rangkang, dan diawasi oleh pakar spiritual Silet Nanggroe, Gureei Jambo Husaini Siwah Busoe.
Selain Dayah Zurriyyatul Qur’ani, beberapa Dayah di kawasan Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Bireuen, Banda Aceh, dan Aceh Besar juga melaksanakan latihan Silet Nanggroe Pageu Dayah. Gureei Jambo Dani Siwah menyatakan, “Kami siap bekerja sama dengan semua Dayah untuk melaksanakan latihan Silet Nanggroe Pageu Dayah. Catatan sejarah menunjukkan bahwa di masa lampau, Silet Nanggroe diajarkan di seluruh Dayah di Aceh. Ini mirip dengan kungfu yang berasal dari wihara Shaolin. Silet Nanggroe berasal dari Dayah ‘Zawiyah’ sebagai tempat suci pendidikan Islam.”
Abu Siwah, Ketua Umum Dewan Pandekar Atjeh BUSOE-Bersatu Silet Nanggroe, mengungkapkan bahwa program Pageu Dayah ini sudah berjalan sekitar delapan tahun. “Alhamdulillah, hingga hari ini program ini masih berjalan dengan latihan Silet Nanggroe Pageu Dayah yang dilaksanakan oleh beberapa Jambo Silet dalam induk organisasi Dewan Pandekar Atjeh BUSOE, seperti Siwah Busoe, Jaka Satria Busoe, Ilmukti Busoe, dan Perisai Puteih Busoe. Kami mengajarkan bela diri ini kepada santri dan santriwati di tiap-tiap Dayah yang bekerja sama dengan Dewan Pandekar Atjeh ‘BUSOE’,” kata Abu Siwah.