Indeks
News  

Lewat SLCN, Pemko Lhokseumawe Gandeng BMKG Berikan Nelayan Pemahaman Informasi Cuaca dan Iklim Laut 

Lhokseumawe – Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Koordinator Provinsi Aceh dan berbagai pihak/sektor terkait akan laksanakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Kota Lhokseumawe. Oleh BMKG, para nelayan diajarkan dan dilatih ketrampilannya Melalui kegiatan SLCN, untuk meningkatkan pemahaman informasi peringatan dini dari BMKG.

Hal ini disampaikan pada pertemuan antara Pj Wali Kita Lhokseumawe dengan BMKG Provinsi Aceh pada Selasa (14/05/2024).

Pj Wali Kota Lhokseumawe A Hanan, SP, MM mengatakan pelaksanaan ini bisa di laksanakan di dalam dua sampai tiga pekan mendatang, dirinya sangat mendukung SLCN yang berguna bagi pembangunan kapasitas masyarakat Kota Lhokseumawe khususnya nelayan.

Kota lhokseumawe memiliki hasil produksi perikanan yang sangat bagus, oleh karenanya kita mengharapkan dari BMKG mendukung keamanan dan keefektifan operasional bagi nelayan kita.

“Dengan SLCN ini kita harapkan adalah bagaimana meningkatkan perekonomian dari nelayan yang berprofesi sebagai pelaut yang mencari ikan agar lebih efektif dan efisien,” harap A Hanan.

Sementara itu, kepala BMKG Aceh Nasrol Adil S.Si, MT mengatakan SLCN adalah untuk membangun dari sisi pendidikan dan vokasi terhadap masyarakat, dalam rangka memberikan peningkatan secara secara keilmuan kepada nelayan maupun pelaku transportasi laut untuk mengetahui bagaimana cara membaca cuaca, prediksinya, serta bagaimana menangkap ikan yang lebih efektif dan efisien.

“Dalam hal ini BMKG menyelenggarakan sekolah lapang cuaca nelayan itu kepada nelayan nelayan dan pelaku usaha perikanan di kota Lhokseumawe,” ungkap Nasrol.

Peserta merupakan nelayan kota Lhokseumawe sendiri kemudian juga institusi-institusi pemerintah yang mendukung kegiatan nelayan, baik sisi tangkapan maupun dari sisi keselamatan nelayan itu sendiri.

Hari ini kita mengundang institusi seperti TNI Polri, Angkatan Laut dan Pol Airut, kemudian ada leading sektor Dinas Kelautan dan Perikanan, Akademis dari Malikul Saleh, Basarnas, unit reaksi cepat dari Dinas Perhubungan, dan stakeholder terkait seperti panglima laot sebagai kepala komunitas nelayan.

Ada satu platform dari BMKG akan kita ajarkan kepada kita para peserta itu berupa INA-WIS wave for shipping disitu sudah terdapat titik koordinat ikan sehingga nelayan persis dapat menangkap ikan di titik yang tepat. Karna koordinatnya sudah kita prediksi.

Kemudian juga kondisi cuaca di laut bisa saja gelombang tinggi, kemudian juga bisa saja arus yang sangat tak kuat yang bisa membahayakan bagi nelayan, sehingga dengan diketahui terlebih dahulu maka nelayan tidak perlu lagi merugi misalnya ketika berlayar laut tenang tapi ketika pulang itu akan menghadapi cuaca yang buruk ikan menjadi busuk.

“Dengan ini kita bisa melihat kondisi laut dan cuananya itu melalui pelatihan ini, jadi bisa diprediksi bagaimana kondisi ke depannya sehingga meminimalkan kerugian nelayan,” pungkas Nasrol.

SLCN ini juga adalah salah satu kegiatan yang sangat diunggulkan oleh BMKG dengan mitra komisi V DPR RI, kolaborasi tersebut diciptakan untuk kemajuan sepenuhnya bagi masyarakat terutama nelayan.

Exit mobile version