Lhokseumawe – Bulan Ramadhan menjadi momen yang penuh keberkahan dan kegembiraan bagi umat Islam di Aceh. Selain ibadah puasa yang dijalankan dengan penuh keikhlasan, tradisi kuliner khas pun turut meramaikan suasana berbuka. Salah satu menu yang sangat dinantikan dan menjadi favorit saat berbuka puasa adalah Sambai Oen Peugaga.
Sambai Oen Peugaga, atau dikenal juga sebagai daun pegagan, merupakan salah satu kuliner khas Aceh yang hanya tersedia pada bulan Ramadhan. Keunikan dan keistimewaan sambai ini tidak hanya terletak pada rasanya yang khas, tetapi juga pada kandungan nutrisi yang kaya dalam daun pegagan itu sendiri.
Sambai Oen Peugaga memiliki tampilan yang mirip dengan urap, dengan daun pegagan sebagai bahan utamanya. Daun pegagan yang segar dicuci bersih, kemudian dicincang halus dan dicampur dengan bumbu-bumbu olahan sederhana seperti udang ukuran kecil, kacang tanah goreng, kelapa muda (diparut), bawang putih, bawang merah, cabai hijau, asam sunti, daun jeruk perut,
Air perasan jeruk nipis, serai dan garam.
Lia, (33), salah seorang pedagang takjil sambai oen peugaga di Keude Cunda Kota Lhokseumawe, Senin, (1/4/2024), mengaku, setiap bulan ramadhan dirinya selalu menjual sambai oen peugaga. Sambai oen peugaga yang ia jual adalah hasil dari olahan sendiri.
“Insya Allah sambai oen peugaga saya setiap hari habis terjual,” ujarnya.
Dia mengaku bahwa dari penjualan sambai oen peugaga, dia berhasil meraih keuntungan 1 kali lipat dari modal yang dia investasikan. Namun, tantangan utamanya adalah kesulitan dalam memperoleh daun pegagan.
“Saya memperoleh daun pegagan dari salah satu pemasok dari Blang Kulam, Aceh Utara. Mereka mengharuskan minimal pesanan sebanyak 20 kg sekali pesan, jika kurang dari itu, pemasok tidak bersedia. Karena itu, kadang-kadang saya harus berkolaborasi dengan pedagang lain untuk memesannya,” jelasnya.
Salah seorang pembeli, Rizal, (35), mengaku dirinya selama bulan Ramdhan setiap hari membeli sambai oen peugaga. Kata dia, selain menjadi hidangan yang lezat, Sambai Oen Peugaga juga memiliki manfaat kesehatan yang tidak bisa diabaikan.
“Daun pegagan kaya akan antioksidan dan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Dengan mengonsumsi sambai ini secara teratur selama bulan Ramadhan, dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan stamina selama menjalankan ibadah puasa,” ungkap Rizal.
Bagi masyarakat Aceh, Sambai Oen Peugaga bukan hanya sekadar hidangan berbuka puasa, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi dan kenangan yang tak terlupakan. Setiap suapan sambai ini membawa nostalgia akan suasana Ramadhan di Aceh, di mana kebersamaan dan kebahagiaan bersama keluarga dan sahabat menjadi bagian tak terpisahkan.
Sambai Oen Peugaga adalah salah satu warisan kuliner yang memperkaya keberagaman budaya di Aceh. Dengan cita rasa yang khas dan manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya, sambai ini tidak hanya menjadi santapan yang dinanti-nantikan saat berbuka puasa, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan dalam menjalankan ibadah Ramadhan.[]
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini