Aceh Utara – Para petani swadaya di Desa Sido Muliyo, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, membentuk Tim Sistem Kendali Internal (ICS) untuk mendukung percepatan sertifikasi sawit berkelanjutan, Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
Kegiatan pembentukan ICS ini dilakukan pada 21 hingga 23 November 2023 di fasilitasi oleh USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR), bekerja sama dengan Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Aceh Utara dan Pemerintah Desa Sido Muliyo.
Selama tiga hari, para petani swadaya Desa Sido Muliyo bersama-sama menentukan anggota kelompok yang disepakati untuk bergabung dalam ICS.
Tim ICS ini nantinya akan berperan melakukan pengawasan kepada petani terhadap kepatuhan penerapan prinsip berkelanjutan, termasuk di dalamnya kesesuaian dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.
Selain membahas pembentukan ICS, kesempatan diskusi tiga hari ini juga dimanfaatkan untuk menentukan struktur organisasi baru dari Kelompok Tani Bijeh Mata Desa Sido Muliyo.
“Mudah-mudahan keberadaan ICS ini nanti bisa membantu para petani di sini untuk memenuhi standar sertifikasi ISPO,” harap Muliadinur, anggota Kelompok Tani Bijeh Mata Desa Sido Mulyo yang terpilih menjadi manajer ICS.
Guna memperkuat dukungan terhadap petani swadaya dalam memperoleh sertifikat ISPO, perlu adanya kerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta.
USAID SEGAR telah melakukan kajian mengenai kesiapan petani swadaya di Aceh Utara.
Salah satu rekomendasinya adalah menghubungkan rantai pasok komoditas sawit dari petani swadaya dengan perusahaan yang telah bersertifikat ISPO, serta mengidentifikasi dukungan program dari pemerintah.
Untuk itu, Disbunnak Keswan Aceh Utara, PT IBAS, Kelompok Tani Bijeh Mata Desa Sido Muliyo, dan USAID SEGAR menyepakti rencana kerja kolaborasi untuk mendukung sertifikasi ISPO bagi petani swadaya di Desa Sido Muliyo, Aceh Utara.
“Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan aturan dan fungsi penerapan sertifikasi ISPO dipahami sepenuhnya oleh tim ICS dan pengelola kelompok petani di Desa Sido Muliyo,” ungkap Lilis Indiransyah, Kepala Disbunnak Keswan Aceh Utara dalam sambutannya yang diwakili oleh Muhammad Taufiq, Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda Disbunnak Keswan.
“Kerja sama di antara petani, dan juga dukungan pemerintah, pihak swasta, dan pihak-pihak lain yang mendampingi sangat kita perlukan untuk menciptakan rantai pasok yang lestari dan berkelanjutan,” pungkas Muhammad Taufiq. (*)
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini