Notulen.news – Lhokseumawe – Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd, berharap agar kolaborasi kuat dari hexa-helix stakeholder, yaitu pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, sektor swasta, organisasi kemasyarakatan, dan media, mampu menjadi solusi untuk permasalahan sampah yang dihadapi Kota Lhokseumawe saat ini.
Hal ini disampaikan saat beliau membuka Rapat Koordinasi Persiapan Dini Menghadapi Musim Penghujan dan Peningkatan Perhatian Terhadap Lingkungan Bersih dan Pengelolaan Sampah yang diadakan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe. Rapat tersebut dihadiri oleh forkopimda, sektor swasta, pelaku industri, organisasi kemasyarakatan, hingga relawan lingkungan. Acara ini berlangsung di Aula Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe pada hari Rabu, (28/09).
Imran menyoroti fakta bahwa sampah masih merupakan masalah krusial di Kota Lhokseumawe, terutama setelah kunjungan lapangan langsungnya dua minggu terakhir. Selama kunjungan tersebut, ia melihat banyak daerah aliran sungai yang sangat terdampak oleh tumpukan sampah, serta kondisi aliran sungai yang kurang terawat.
“Sejak 2 minggu lalu hingga pagi ini, saya turun ke lapangan memonitoring semua kawasan rawan bencana dalam wilayah Kota Lhokseumawe. Ada beberapa lokasi hasil kunjungan kita, di mana kita menemukan tumpukan sampah dan eceng gondok yang signifikan. Beberapa aliran sungai juga kurang diperhatikan, sehingga menyebabkan tingginya sedimentasi yang menghambat aliran air,” ujar Imran.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Pj Wali Kota Imran menyampaikan sejumlah langkah konkret yang akan diambil. Salah satunya adalah mengaktifkan kembali kegiatan “Gerakan Jum’at Bersih” hingga ke tingkat desa dengan melibatkan seluruh instansi yang berada di Kota Lhokseumawe.
“Mulai Jum’at ini, saya meminta kepada seluruh OPD dan seluruh instansi yang hadir pada hari ini untuk kembali melakukan kegiatan Jum’at Bersih hingga ke tingkat desa. Saya harap semua juga membawa peralatan agar lebih maksimal. Bahkan jika perusahaan memiliki alat berat, tolong dikeluarkan sebentar,” tegas pria kelahiran Cunda ini.
Lebih lanjut, Imran juga meminta seluruh instansi untuk bekerja sama dalam mempersiapkan diri menghadapi awal musim penghujan tahun 2023/2024, yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Oktober hingga Desember 2023.
“Sebagai langkah awal, kita akan memberikan prioritas pada daerah kawasan yang sangat rentan terhadap banjir atau berpotensi mengalami bencana di seluruh kecamatan, baru kemudian kita akan melanjutkan ke lingkungan masing-masing instansi,” tambahnya.
Kegiatan tersebut juga mencakup pemaparan singkat mengenai kondisi terkini terkait daerah aliran sungai, kawasan rawan banjir, dan gerakan masyarakat untuk lingkungan yang dilakukan oleh Dinas PUPR, BPBD, dan DLH Kota Lhokseumawe.
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini