Kuliner Unik ‘Payeh Oen Sigeuntoet’ dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

Zamanhuri
"Daun kentut" alias "oen sigeuntot"

Di masa kecil, banyak dari kita seringkali melakukan berbagai kegiatan lucu dan nakal dengan teman-teman kita. Salah satu kenangan yang mungkin masih membuat kita tersenyum adalah ketika kita suka jahilin teman dengan menggunakan Oen Sigeuntoet (daun kentut). Meskipun mungkin terdengar aneh atau menjijikkan, namun pada saat itu hal itu dianggap sebagai lelucon yang menggelikan.

Mungkin sebagian dari kita masih ingat bagaimana kita mengumpulkan daun kentut yang biasanya ditemukan di pepohonan, khususnya pohon jambu atau akasia. Daun ini memiliki sifat khusus yang jika dihempaskan atau dirobek, akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Dengan cerdik, kita mengambil kesempatan dari sifat unik daun ini untuk bermain jahil dengan teman-teman kita.

Cara yang paling umum adalah dengan menyelipkan daun kentut ke punggung teman kita tanpa sepengetahuannya. Ketika teman tersebut duduk atau bergerak, daun kentut akan pecah dan mengeluarkan bau yang khas. Ekspresi kaget dan bingung dari teman kita ketika mencium bau yang tak sedap itu seringkali membuat kita tertawa terbahak-bahak.

Tentu saja, tindakan ini tidak pernah bermaksud untuk menyakiti atau merugikan teman kita. Hanya saja, sebagai anak-anak, kita masih belum sepenuhnya memahami konsekuensi dari tindakan kita. Yang terpenting bagi kita saat itu adalah melihat reaksi lucu dan kaget dari teman kita.

“Daun kentut”

Tahukah anda, dibalik itu semua, ternyata daun kentut dapat diolah menjadi kuliner, salah satu contohnya adalah payeh (pepesan) ikan pakai daun kentut, sebuah hidangan yang mungkin terdengar aneh namun memiliki keunikan tersendiri.

Biasanya, ikan dibungkus dalam daun pisang atau daun kelapa sebelum dipanggang atau dikukus. Namun, apa yang membuat pepesan ikan pakai daun kentut berbeda adalah penggunaan daun kentut sebagai bungkusnya. Daun kentut memiliki sifat khusus yang ketika terkena panas, mengeluarkan aroma khas yang menyegarkan dan memberikan rasa unik pada hidangan.

Meskipun terdengar tidak biasa, penggunaan daun kentut ini telah menjadi tradisi turun-temurun di beberapa daerah di Indonesia, bahkan ada yang menjadikannya sebagai bahan utama membuat pepesan.

Dibalik keunikan rasanya, ternyata tanaman yang memiliki nama latin Paederia foetida ini juga diyakini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.

Dibeberapa negara, tanaman ini digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai keluhan kesehatan, seperti mengobati penyakit radang usus, mempercepat penyembuhan diare, membantu meredakan gejala batuk, mengurangi gejala radang sendi, menjaga kesehatan organ hati, menurunkan risiko diabetes, mencegah kanker, dan melawan infeksi kulit. Namun, penelitian ilmiah terbatas tentang manfaat kesehatan daun ini.[]

Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini

Jasa Buat Web by Altekno Digital Multimedia