Indeks
News  

Jejak Silaturahmi ‘Alam Peudeung’ Syech Fadhil di Pedalaman Aceh

(Foto: Ist)

PRIA tua itu seolah tak percaya. Ia memandang sosok di depannya itu dengan kaku.

Ia berulangkali membetulkan kacamatanya. Seakan tak yakin dengan apa yang dilihatnya sendiri.

“Syech Fadhil?” gumam Ia tiba-tiba. Sedangkan sosok di depannya itu tersenyum sumbrigah.

“Syech Fadhil kan?” tanya ia lagi. Kali ini dibalas dengan anggukan kecil.

Syech Fadhil adalah panggilan akrab untuk Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MA. Sosok sahabat Ustadz Abdul Somad (UAS) ini memang akrab dengan semua kalangan di Aceh. Salah satunya adalah dengan para ulama kharismatik Aceh.

“Iya teungku. Kami singgah untuk salat dhuhur,” ujar Syech Fadhil. Ia disapa oleh warga usai salat dhuhur di salah satu masjid di pedalaman Aceh Timur, tepatnya di Krueng Tuan, Seumanah Jaya, Kec.Ranto Peureulak, Aceh Timur. Salah satu bapak bapak berpeci putih yang di depannya itu.

Pria tua tadi kemudian menarik nafas lega.

“Saya dari tadi melihat bapak berpeci Alam Peudeung. Saya ingin menyapa tapi takut salah orang,” kata pria tua tadi.

“Jadi kenapa ragu pak?” ujar Syech Fadhil kemudian.

Pria tua tersebut kemudian memperkenalkan diri dengan nama Teungku Muhammad. Selama ini, dia mengaku mengikuti kiprah Syech Fadhil melalui media online dan media sosial.

“Saya membaca soal berita Blang Padang saat Syech ke Belanda,” kata dia.

“Saya salah satu pengikut setia setiap berita Syech Fadhil.”

“Saya tak menyangka bisa bertemu di sini. Kemarin juga sempat membaca kegiatan syech di Pulo Aceh. Setelahnya ke Alue Ie Mirah. Mobilitasnya luar biasa,” ujar Teungku Muhammad kemudian.

“Awai tabaca berita sagai. Ternyata jinoe merumpok langsung. Bak berita droneuh di Belanda, Sampoinit, kemudian di Pulo Aceh,” kata Mustafa, warga lainnya.

Mendengar hal ini, Syech Fadhil tersenyum sumringah. Senator Aceh ini memang tergolong rajin turun ke pedalaman Aceh.

Sebulan sebelumnya, Syech Fadhil berkunjung ke pedalaman Sampoinit, Kabupaten Aceh Jaya.

Ia kemudian berkunjung ke Pulo Aceh, kabupaten Aceh Besar. Daerah ini juga termasuk kepulauan terluar di Aceh. Kemudian lanjut ke Alue Ie Mirah, Kec.Indra Makmur, pedalaman Aceh Timur untuk silaturrahmu dengan masyarakat disana.

Seminggu sebelum Ramadan lalu, Syech Fadhil memang berada di Belanda dalam rangka tugas negara. Di sela-sela kesibukannya di sana, ia berkesempatan berkunjung ke Museum Kerajaan Belanda. Salah satu yang diadvokasi adalah persoalan sengketa kepemilikan tanah Blang Padang di Banda Aceh. Video Syech Fadhil kemudian viral di media sosial.

Pulang dari Belanda, Syech Fadhil dan rombongan kemudian silaturahmi dengan warga di pesisir timur dalam rangka safari Ramadan.

Ia berkunjung ke Blang Rantau, Riseh Tunong dan Gunci, Kec. Sawang, pedalaman kabupaten Aceh Utara.

Di hari berikutnya melanjutkan ke Dayah Darussalam di Desa Bukit Tiga, Kecamatan Peunaron, pedalaman Aceh Timur, untuk buka puasa bersama di sana. Sehari kemudian ke Lokop, perbatasan antara Gayo Lues dan Aceh Timur.

Selain menyerap aspirasi warga, Syech Fadhil juga membawa misi pendidikan ke pedalaman pedalaman Aceh.

“Kalau di Belanda, murni tugas negara. Di Pulo Aceh itu menjenguk anak asuh dan orangtuanya. Begitu juga di Peunaron dan Lokop Serbajadi,” kata Syech Fadhil.

Senator Aceh ini memang memiliki puluhan anak asuh di pedalaman-pedalaman Aceh. Diantaranya dari pulau Banyak, Aceh Singkil dan Pulo Aceh, Aceh Besar. Hal ini pula yang membuat salah satu media terbesar di Aceh, Serambi Indonesia, memberi penghargaan terhadap dirinya sebagai sosok peduli pendidikan pedalaman Aceh.

Menurut Syech Fadhil, dirinya aktif terjun ke pedalaman Aceh karena memang ingin memotivasi warga di pedalaman Aceh agar memprioritas anaknya untuk pendidikan setinggi-tingginya.

“Saya ini memang orang pedalaman. Karena pendidikan, saya bisa seperti sekarang. Salah satu alasan saya mengangkat anak asuh dari pedalaman Aceh karena menurut saya, hanya dengan pendidikan mereka mampu mengangkat ekonomi keluarga dan membantu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat nya di masa depan. Ini investasi penting mereka di masa depan,” kata Syech Fadhil.

Sedangkan soal peci Alam Peudeung, Syech Fadhil mengaku ingin Aceh di masa yang akan datang kembali jaya seperti masa Sultan Iskandar Muda.

“Menjadi bangsa besar dengan syariat Islamnya yang kuat. Mohon didukung bersama-sama,” kata senator muda ini lagi.

Teungku Muhammad sendiri mengaku mengikuti kiprah Syech Fadhil dari pemberitaan.

“Ada beberapa kali saya melihat peci Alam Peudeung di Aceh Timur. Tapi bukan Syech Fadhil. Baru kali ini bertemu,” ujar dia.

“Peci Alam Peudeung identik dengan Syech. Saya kalau ada juga mau,” ujar Mustafa lagi.

Syech Fadhil sendiri kemudian menyerahkan peci di atas kepalanya untuk Teungku Muhammad. Sedangkan untuk Mustafa diambil dari salah satu anggota tim. Mereka kemudian terlihat tersenyum sumbrigah.

Usai foto bersama, Syech Fadhil minta izin pamit dari warga setempat.

Kemudian, Syech Fadhil berkunjung ke Dayah Abu Paya Pasi untuk takziah. Kemudian lanjut buka puasa bersama alumni Al Azhar Mesir di SDIT Noor El Azhar di Desa Panton Rayeuk M, Keude Geurubak Kecamatan Banda Alam, pedalaman Aceh Timur

Kemudian baru kembali ke Banda Aceh untuk menghadiri sejumlah pertemuan dengan masyarakat. Minggu 2 April 2023, Syech Fadhil, kembali terbang ke Jakarta dalam rangka melepas keberangkatan puluhan mahasiswa asal Aceh ke Al Azhar Mesir.

Sejak 2014, jauh sebelum menjadi Senator Aceh, sebagai ketua IKAT Aceh bersama para pengurus dan keluarga besar IKAT memang fokus memfasiltasi anak-anak Aceh untuk belajar ke Timur Tengah. Saat ini, ada 800-san anak Aceh yang sedang menuntut ilmu di Al Azhar Mesir. Jumlah ini termasuk provinsi terbanyak ke 5 sebagai penyumbang mahasiswa terbanyak di Al Azhar Mesir dari Indonesia.

Maka, wajar kalau komitmen dan konsistensi Syech Fadhil dalam meningkatkan kualitas SDM di bidang pendidikan, khususnya pendidikan Agama, mendapat ganjaran penghargaan. Sebelum mendapat Award dari Serambi sebagai Sosok Inspiratif Peduli Pendidikan Anak-Anak Pedalaman pada Maret 2023, Walikota Banda Aceh pada Mei 2016 juga menganugrahkan Penghargaan Madani Award sebagai Fasilitator Pendidikan Ke Timur Tengah dan di April 2017.

Syech Fadhil juga mendapat penghargaan sebagai Tokoh Muda Moderat Penegak Syariat Islam dari PAAM (Pesatuan Alumni Al Azhar Mesir) Jawa Barat.[]

Exit mobile version