Bireun – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menggelar Festival Paya Nie bertempat di Gampong Blang Mee, Kutablang, Bireun pada Hari Minggu, tanggal 26 Februari 2023. Festival yang mengusung tema Paya Nie Lestari Berdaya (PANEL DAYA) ini merupakan wujud kepedulian PIM terhadap kesejahteraan masyarakat dan pelestarian ekosistem rawa gambut Paya Nie.
Festival ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan HUT PIM ke-41 sekaligus peresmian program Eko-Edu Wisata yang dikembangkan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) PT PIM bersama dengan masyarakat Blang Mee dan stakeholder terkait dan merupakan langkah yang bertujuan untuk mempromosikan potensi keindahan alam, kekayaan budaya, dan kearifan lokal Masyarakat Blang Mee.
Adapun kegiatan dan atraksi wisata yang ditampilkan dalam acara Paya Nie Festival ini antara lain restocking ikan gabus, pelepasan burung air, penanaman pohon aren, pameran produk purun, kuliner lokal, produk PIM, pertunjukan tari tradisional, monolog legenda Paya Nie, Bincang Paya Nie, penyerahan secara simbolis energi terbarukan yakni PLTS dan Bag Compos, serta sharing knowledge pengelolaan lingkungan.
Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh jajaran Pemkab Bireuen diantaranya Asisten II mewakili PJ Bupati Bireuen, Manajemen PT PIM, Para Kepala Dinas, unsur Forkopimda, Muspika setempat, Unsur Akademisi, Para Pegiat Lingkungan, Aktivis dan Stakeholder terkait lainnya.
Dailami selaku Asisten II mewakili PJ Bupati Bireuen dalam sambutannya menyampaikan, ucapan terima kasih kepada PT PIM karena telah proaktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, membina dan memberdayakan masyarakat sekitar Paya Nie melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL/CSR) Perusahaan.
“Paya Nie merupakan hamparan rawa gambut seluas 262,8 Ha. Rawa ini menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat yang diperuntukan sebagai tempat mencari ikan dan mengambil purun untuk dibuat produk kerajinan,” ucap Dailami.
Sambungnya, fungsi lain yang tidak kalah penting dari keberadaan ekosistem rawa gambut ini adalah sebagai daerah pengatur debit air untuk mencegah banjir dan mengairi lahan pertanian 9 Gampong di sekitarnya, menyerap karbon dioksida, dan tentunya sebagai daerah yang memiliki potensi ekowisata.
“Melihat potensi yang luar biasa tersebut, kegiatan festival Paya Nie ini menjadi suatu momen yang tepat untuk pengenalan terhadap kekayaan alam tersebut. Selain menawarkan keindahan alam, festival ini juga menawarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang dapat menambah daya tarik wisatawan” unggahnya.
Manajemen PT PIM yang diwakili oleh Jufri selaku AVP TJSL PIM menyampaikan, bahwa pelaksanaan kegiatan Festival Paya Nie ini merupakan hasil penjajakan dan pendekatan sosial yang dilakukan sejak tahun 2021 dengan masyarakat setempat, setelah melihat begitu besarnya potensi yang dimiliki di kawasan Paya Nie ini untuk dilakukan pengembangan ke depan.
“Keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Paya Nie merupakan satu modal utama untuk menjadikan kawasan ini sebagai role model pengembangan kawasan eko edu wisata yang memberikan manfaat lebih bagi seluruh lapisan masyarakat. Manfaat ini selain dirasakan sebagai bentuk pelestarian alam dan lingkungan, juga memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap pengembangan ekonomi masyarakat, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan Paya Nie,” pungkasnya.
PIM berharap agar seluruh rencana kegiatan yang sudah dicanangkan ini dapat dijaga bersama, sehingga akan membawa manfaat bagi pengembangan daerah setempat dan meningkatkan kembali geliat ekonomi masyarakat dengan adanya sarana eko edu wisata yang baru. Tak lupa kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari jajaran Pemkab Bireuen dan Pemerintah Desa setempat, serta seluruh stakeholder yang telah mendukung terlaksananya acara Festival Paya Nie.
Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 16.00 WIB ini dihadiri secara meriah oleh lebih dari 1.000 orang masyarakat yang secara antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Paya Nie Festival.[]