News  

Dampak Musibah Hidrometeorologi Aceh, 1800 Warga Di 3 Desa Aceh Tengah Terisolir Dan Kelaparan 

redaksi

Takengon – Dampak bencana banjir bandang dan longsor yang melanda kawasan Aceh dan Sumatera yang terjadi, Rabu, (26/11) lalu menyebabkan beberapa daerah mengalami kerusakan parah hingga putusnya akses menuju kawasan terdampak tersebut.

Salah satunya adalah kawasan Kabupaten Aceh Tengah yang seluruh akses dari dan menuju kawasan penghasil kopi tersebut mengalami keterisoliran diakibatkan putusnya seluruh akses.

Akibat putusnya akses tersebut, semua kebutuhan pokok mengalami kelangkaan bahkan kosong diperedaran, seperti beras, minyak makan, telur ayam, BBM, Gas Elpiji dan kebutuhan pokok lain.

Memasuki hari ke 15 pasca musibah tersebut, masih terdapat beberapa daerah di Aceh Tengah yang masih mengalami keterisoliran dengan tingkat paling parah hingga belum dapat dicapai dengan perjalanan darat.

Hal ini terjadi di Kecamatan Bintang, Kecamatan Linge, Isak, Rusep dan beberapa Kampung di Kecamatan Ketol, seperti Desa Pantan Reduk, Bergang dan Karang Ampar.

Dipastikan sekitar 2000 jiwa di 3 desa tersebut mengalami krisis bahan pokok dikarenakan akses utama dan satu-satu jalan untuk menuju kawasan tersebut putus total, dengan kondisi terdapat longsor parah dibeberapa titik dan juga putusnya jembatan utama dikawasan Ayun Bergang yang menjadi penghubung utama dari Kawasan Bener Meriah menuju 3 desa tersebut.

Selain putusnya jembatan utama yang menjadi akses penyeberangan Krueng Peusangan itu, berpindahnya aliran sungai tersebut juga menjadi faktor utama kendala bagi masyarakat untuk menyeberangi sungai tersebut. Sehingga masyarakat berinisiatif membuat sarana penyebrangan darurat dengan menggunakan dua sling yang dibentangkan diatas sungai.

Tidak hanya itu, dititik lainnya, tepat di Sungai Karang Sudi, sebelum kawasan Jembatan Ayun, juga mengalami kerusakan parah, hingga jembatannya lenyap dan juga terpaksa dipasang sling untuk sarana penyebrangan.

Dikarenakan sulitnya akses menuju 3 desa itu, menyebabkan terhambatnya pendistribusian bantuan kepada masyarakat dan jikapun ada, maka jumlah bantuan yang terdistribusi tidak memadai untuk kebutuhan warga 3 desa yang terletak diujung utara Aceh Tengah tersebut.

Masyarakat berharap adanya bantuan dari pihak luar yang mau mendistribusikan bantuan dengan via jalur udara menggunakan Hellikopter, agar bantuan yang mereka terima jumlahnya sesuai dengan kebutuhan penduduk yang ada di 3 desa tersebut.

“Perkiraan jumlah penduduk di 3 desa ini berkisar sekitar 2000 jiwa, namun selama ini bantuan yang sampai tidak mampu mengcover kebutuhan masyarakat yang ada, kami berharap ada pihak yang mau mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan untuk kami di 3 desa ini melalui via udara, agar jumlah bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ada,” ujar Ama Robby, salah satu warga, Selasa, (09/11/2005).