News  

Jembatan Cunda Jadi Pasar Cabai Versi Mode Malam Karena Listrik Tak Kunjung Pulih

Riza
Pedagang cabai dadakan di Jembatan Cunda Lhokseumawe bertransaksi dalam kegelapan akibat padamnya listrik di wilayah itu. Foto diambil Senin (8/12/2025).

Lhokseumawe – Di saat listrik Aceh masih sibuk “dijanjikan pulih”, pedagang cabai dadakan di Jembatan Cunda justru sudah lebih dulu pulih, setidaknya pulih semangatnya. Mereka berjualan dalam gelap total, bermodalkan cahaya ponsel pembeli, seolah-olah blackout massal hanyalah dekorasi tambahan untuk transaksi malam itu.

Pedagang cabai dadakan tetap berjualan di Jembatan Cunda, Kota Lhokseumawe, Senin malam (8/12/2015), meski kawasan itu gelap gulita akibat pemadaman listrik massal. Lampu jalan yang biasanya menjadi sumber penerangan tidak menyala sama sekali, membuat transaksi berlangsung dengan bantuan cahaya ponsel pembeli.

“Gelap begini tetap harus jualan, kalau tidak warga makin susah cari cabai,” ujar seorang pedagang yang menunggu pembeli di sisi jembatan. Ia menyebut, tanpa lampu jalan suasana menjadi lebih rawan, namun kebutuhan dapur warga memaksa mereka tetap berjualan.

Baca juga :   Infrastruktur Kolaps, Gubernur Aceh Umumkan Status Darurat Bencana Hidrometeorologi

Pemadaman listrik meluas hampir di sepanjang jalur Sigli hingga Tamiang setelah banjir dan longsor merusak sejumlah infrastruktur PLN. Kondisi ini membuat Kota Lhokseumawe ikut terdampak, dengan banyak wilayah mengalami blackout berjam-jam bahkan berhari-hari.

Pedagang cabai dadakan muncul sebagai respons atas terganggunya distribusi sayuran pascabanjir. Pasokan ke pasar menurun, sehingga mereka memilih menjual langsung di lokasi yang mudah dijangkau warga. “Cabai dan sayur sekarang susah masuk kota. Makanya kami begini, supaya orang tetap bisa dapat,” ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah pusat sebelumnya telah menjanjikan percepatan pemulihan kelistrikan di Aceh. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dalam kunjungannya beberapa hari lalu, memerintahkan percepatan penanganan gangguan jaringan yang membuat listrik di Aceh padam berkepanjangan.

“Lakukan pemulihan kelistrikan di Aceh dengan maksimal. Masalah kelistrikan di daerah ini sudah berhari-hari. Masyarakat membutuhkannya,” kata Bahlil saat meninjau kondisi jaringan yang rusak. Ia juga melaporkan kepada Presiden bahwa pada malam Minggu sekitar 93 persen listrik Aceh telah kembali menyala.

Baca juga :   UIN SUNA Lhokseumawe Dirikan Dapur Umum dan Layanan Konseling untuk Korban Banjir

Namun laporan dari pemerintah daerah dan warga menunjukkan situasi belum sepenuhnya normal. Banyak lokasi di Lhokseumawe dan sekitarnya masih mengalami pemadaman bergilir hingga Senin malam. “Katanya sudah 90 persen menyala, tapi di sini tetap padam,” keluh seorang warga yang membeli cabai di lokasi.

Keberadaan pedagang cabai dadakan di Jembatan Cunda menjadi penolong bagi masyarakat yang kesulitan mencari kebutuhan dapur. “Walau gelap, tetap ada yang jual. Sangat membantu,” tambah seorang pembeli.

Di tengah krisis listrik dan pasokan pangan yang terbatas, para pedagang kecil ini menjadi penopang penting bagi warga yang mencoba menjalani keseharian mereka di tengah bencana.