ACEH UTARA – Banjir akibat tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir kembali melanda Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara. Hingga Rabu pagi (25/11/2025), sedikitnya 17 desa terdata terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 120 sentimeter.
Kapolsek Samudera bersama unsur Muspika turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi banjir serta memastikan langkah penanganan berjalan cepat dan terarah. Peninjauan dilakukan dengan menyusuri desa-desa terdampak untuk melihat kondisi warga sekaligus memastikan akses darurat bisa diupayakan.
Adapun desa yang terendam banjir meliputi: Desa Kitau, Paya Terbang, Tanjong Mesjid, Tanjong Hagu, Tanjong Awe, Tanjong Rengkham, Madan, Tanjong Kleng, Kampong Baro, Tanjong Baroh, Keude Geudong, Teupin Ara, Teupin Blangan, Krueng Baro Langgahan, Pusong, Blang Pria, serta satu titik tambahan dalam kawasan rawan genangan.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan., S.H., S.I.K., M.S.M., M.H melalui Kapolsek Samudera Kapolsek Samudera Iptu M. Ikhsanuddin mengatakan bahwa jajaran kepolisian terus memantau perkembangan banjir dari waktu ke waktu, sambil melakukan evakuasi bertahap bagi warga yang membutuhkan bantuan. “Kami sudah turun langsung ke lokasi sejak pagi. Personel di lapangan memastikan keselamatan warga dan membantu proses evakuasi, terutama bagi yang tinggal di titik genangan tinggi,” ungkapnya.
Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan masih berpotensi meningkat. “Kami mengimbau warga agar tetap siaga, menjauhi area rawan arus deras, dan segera melapor kepada perangkat desa atau petugas kepolisian bila membutuhkan pertolongan,” ujarnya.
Hingga siang hari, petugas masih bersiaga di sejumlah titik rawan sambil melakukan koordinasi dengan Muspika serta perangkat desa untuk memastikan bantuan dapat menjangkau seluruh warga terdampak banjir. Monitoring kondisi akan terus dilakukan, dan perkembangan situasi akan segera dilaporkan kepada pimpinan.







