Lhokseumawe – Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN Sultanah Nahrasiyah mengirim tiga mahasiswa sebagai presenter dalam konferensi internasional 2nd ICISER 2025. Partisipasi ini menjadi bagian dari program akademik jurusan dalam mendorong mahasiswa meneliti isu kontemporer berbasis kajian tafsir.
Zikra Maulida mengangkat fenomena broken home dari perspektif psikologi dan tafsir Al-Qur’an. Dalam presentasinya, ia menjelaskan bahwa kerusakan relasi keluarga tidak selalu ditentukan oleh perpisahan, melainkan konflik berkepanjangan yang berdampak pada kesehatan mental anak. Risetnya menggabungkan data psikologi dengan analisis ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya surah Ar-Ruum ayat 21 tentang konsep keluarga ideal.
Sementara itu, Navaizul Mustajada dan Rizka Fadhila mengkaji isu kepemimpinan publik yang ditentukan oleh popularitas media. Melalui refleksi Q.S. An-Nisa ayat 58, mereka menegaskan bahwa amanah dan keadilan adalah prinsip utama kepemimpinan Islam. Mereka menyoroti kasus korupsi bantuan sosial dan figur publik yang naik melalui viralitas media, namun tidak menunjukkan tanggung jawab moral.
Sekretaris Jurusan IAT, Zulia Rahmi, M.Us, menyampaikan bahwa partisipasi mahasiswa dalam konferensi ini menjadi indikator pencapaian pembelajaran. “Mahasiswa IAT diarahkan untuk membaca realitas sosial melalui pendekatan tafsir tematik. Tujuannya agar kajian Al-Qur’an tidak berhenti pada tataran konsep, tetapi hadir sebagai analisis kritis atas fenomena masyarakat,” ujar Zulia.
Ia menambahkan bahwa jurusan memberi ruang pembinaan riset mahasiswa melalui bimbingan penulisan, kelas metodologi, dan pendampingan publikasi. Menurutnya, keberanian mahasiswa tampil di forum internasional menunjukkan bahwa tradisi akademik IAT terus tumbuh.
Zulia berharap keikutsertaan ini mendorong mahasiswa lain menulis, meneliti, dan berkontribusi dalam wacana tafsir kontemporer. Jurusan juga tengah menyiapkan program rutin berupa klinik riset, kelas publikasi, dan kolaborasi konferensi dengan kampus mitra.
Melalui kehadiran mahasiswa di ICISER 2025, Jurusan IAT menegaskan komitmennya pada riset Al-Qur’an yang responsif terhadap isu sosial, mulai dari keluarga, korupsi, hingga etika kepemimpinan. Jurusan menilai pendekatan ini penting dalam membentuk sarjana tafsir yang analitis dan peka terhadap kenyataan masyarakat.
