Indeks
News  

Muaythai Lhokseumawe Panaskan Semangat Menuju Pra-PORA 2025

Lhokseumawe – Tim Muaythai Kota Lhokseumawe di bawah naungan KONI Kota Lhokseumawe terus mematangkan persiapan menuju Pra-Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) 2025 yang akan digelar pada 17–23 November mendatang. Ajang ini menjadi pintu penting bagi para atlet untuk merebut tiket ke Pekan Olahraga Aceh (PORA) 2026 di Kabupaten Aceh Jaya.

Di bawah komando Ramazani, Ketua Umum sekaligus pelatih utama, para atlet menjalani latihan intensif setiap hari di markas Alam Hotel Dewi Plaza, Desa Keude Aceh, Kecamatan Banda Sakti. Suasana latihan penuh semangat, dentuman pad dan sorakan petarung muda terdengar tanpa henti.

“Pra-PORA ini bukan sekadar pertandingan. Ini gerbang menuju PORA Aceh Jaya 2026. Kami datang dengan tekad kuat untuk membawa nama Lhokseumawe ke level yang lebih tinggi,” kata Ramazani.

Program latihan yang dirancang Ramazani menitikberatkan pada keseimbangan kekuatan fisik, ketepatan teknik, dan ketahanan mental. Ia dibantu oleh Lutfi Alfirman, wasit juri daerah berlisensi Aceh, yang ikut melatih aspek teknik dan etika bertarung.

“Kami melatih mereka bukan hanya untuk menang, tapi untuk tumbuh sebagai petarung sejati. Lhokseumawe punya banyak talenta dan kami siap membuktikannya di Pra-PORA,” ujar Ramazani lagi.

Sementara Lutfi menekankan pentingnya disiplin dan sportivitas. “Saya ikut langsung membimbing agar setiap atlet memahami teknik dasar dengan benar dan menjaga etika bertarung. Kemenangan sejati lahir dari persiapan matang dan sikap terhormat,” jelasnya.

Tim Muaythai Lhokseumawe kini memasuki tahap akhir persiapan. Latihan difokuskan pada peningkatan daya tahan, kecepatan, serta strategi menghadapi lawan dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh.

Dukungan dari masyarakat dan KONI Kota Lhokseumawe terus mengalir. Harapan besar tertuju agar tim ini dapat lolos ke PORA 2026 dan mengharumkan nama daerah. “Kami siap tempur. Kami bawa nama Lhokseumawe dengan hati, semangat, dan kebanggaan. Insya Allah tiket ke Aceh Jaya akan kami rebut,” tutup Ramazani disambut sorakan para atlet.

Menariknya, di antara para petarung muda tersebut terdapat sejumlah santri dari Dayah Darul Ulum Al-Munawwarah Lhokmonputeih dan Dayah Zurriyatul Qur’ani Bukit Rata. Lutfi Alfirman sendiri merupakan alumnus Dayah Innahu Tumpoek Tingeuh Lhokseumawe.

Keterlibatan para santri ini menjadi bukti bahwa program Pageu Dayah mulai menunjukkan hasil positif. Selain memperluas jangkauan pembinaan, keikutsertaan mereka juga menegaskan bahwa olahraga Muaythai kini diterima luas di kalangan masyarakat dayah sebagai sarana pembinaan karakter, disiplin, dan semangat juang generasi muda.

Exit mobile version