Indeks

Kapolres Lhokseumawe Tanamkan Jiwa Nasionalisme dan Bela Negara kepada 1.641 Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lhokseumawe – Kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H., hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik Negeri Lhokseumawe Tahun 2025. Acara berlangsung di Auditorium Kampus Politeknik, Desa Mesjid Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Kamis (28/8/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres menyampaikan materi bertema “Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara” di hadapan 1.641 mahasiswa baru dari berbagai jurusan. Hadir pula jajaran pimpinan Politeknik Negeri Lhokseumawe dan dosen setempat.

Dalam paparannya, Kapolres menegaskan pentingnya memahami jati diri bangsa serta menjaga semangat nasionalisme di tengah arus globalisasi. Ia menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang berdiri di atas keberagaman ribuan pulau, suku, bahasa, dan agama, namun tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Jangan malu menyebut diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Banggalah mengatakan I am Indonesia, bukan negeri Konoha. Jiwa nasionalisme itu harus kita tanamkan kuat dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Kapolres.

Kapolres juga mengutip pandangan para ahli dunia, seperti Ernest Gellner, Anthony D. Smith, Max Weber, dan Francis Fukuyama, untuk menjelaskan bagaimana bangsa terbentuk, bagaimana negara dikelola, dan bagaimana membangun pemerintahan yang efektif, bersih, serta adil bagi masyarakat.

Selain itu, ia mengingatkan mahasiswa tentang berbagai tantangan kebangsaan, mulai dari korupsi, ketimpangan ekonomi, radikalisme, intoleransi, hingga kerusakan lingkungan. Ia menegaskan bahwa mahasiswa sebagai agent of change memiliki peran besar dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan menjadi motor perubahan menuju Indonesia Emas 2045.

“Mahasiswa adalah kekuatan moral, pengawal sosial, dan pionir perubahan. Kalian harus menjadi bagian dari solusi, bukan justru menambah masalah. Jiwa bela negara bukan hanya dengan menjadi aparat, tapi juga dengan berkarya, berwirausaha, berinovasi, dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Di akhir sesi, Kapolres juga berbagi kisah perjalanan hidupnya yang berasal dari keluarga petani sederhana hingga berhasil meniti karier di kepolisian. Kisah tersebut menjadi motivasi agar mahasiswa selalu berusaha keras, disiplin, dan pantang menyerah dalam mengejar cita-cita.

Exit mobile version