Lhoksukon – Seorang Guru pendidik seharusnya bisa bersikap baik, santun, dan dapat mencerminkan suri teladan bagi para muridnya dan juga masyarakat. Namun sayangnya, sikap tersebut sama sekali tidak dimiliki oleh oknum guru honorer di SMA Negeri 1 Lhoksukon diketahui berinisial MY yang dengan bangganya memamerkan sikap arogansinya bagaikan preman pasar, dan sama sekali tidak menghargai tamu serta wali murid di Sekolah tersebut.
Seperti halnya perlakuan yang dialami oleh Samsul yang merupakan salah satu wali murid di sekolah tersebut, pada Jum’at 10 Februari 2023.
Awal mulanya Seorang Guru mata pelajaran Sejarah meminta kepada para siswa/siswi nya agar membawa HP ke sekolah untuk melaksanakan tugas kelompok mereka di Sekolah, namun sayangnya sebelum pelajaran sejarah dimulai, tiba-tiba masuklah guru lainnya yang melakukan razia HP disetiap ruangan sekolah, dan setelah itu mereka pun menyita semua HP siswa/siswi di Sekolah tersebut dengan alasan pihak sekolah telah mengeluarkan peraturan yang melarang siswanya membawa HP ke sekolah.
Samsul, yang merupakan seorang Wali Murid yang HP nya disita, mendatangi pihak sekolah untuk menanyakan kenapa HP adiknya disita sekolah sementara pihak sekolah sendiri juga yang meminta kepada siswa/siswi untuk membawa HP ke sekolah dengan alasan melaksanakan tugas kelompok mata pelajaran Sejarah.
“Saya merasa heran dan bingung dengan aturan dan instruksi yang sedang dijalankan oleh pihak sekolah SMA Negeri 1 Lhoksukon ini, kemaren Guru memerintahkan kepada siswa/siswi untuk membawa HP, sementara di hari yang sama guru yang lain datang menyita semua HP para siswa/siswi di Sekolah tersebut, aturan macam apa ini” tegas Samsul.
Lanjut Samsul, ” tak hanya itu saja, yang lebih menyakitkan lagi ketika kita ke sekolah untuk menjumpai para Guru di sekolah tersebut dengan baik-baik, tetapi kita malah disambut dengan sangat tidak sopan, dan salah satu oknum Guru tersebut berinisial MY malah bersikap kasar dan memarahi kami dengan suara lantang, sungguh bagaikan kita masuk ke sarang macan, padahal yang kita ketahui itu merupakan ruangan para guru-guru yang merupakan kumpulan para pendidik generasi penerus bangsa, seharusnya kita bisa merasa nyaman dan tenang dengan sambutan-sambutan yang ramah, karena kita menjumpai orang-orang intelektual dan berpendidikan tinggi, namun sayangnya yang kita dapatkan malah perlakuan sebaliknya, yakni perlakuan yang tidak pantas dan sama sekali tidak mencerminkan seorang pendidik yang memiliki tatakrama dan sopan santun” terang Samsul.
Tak hanya disitu saja, diketahui oknum Guru tersebut juga bersikap kasar dan brutal terhadap Wartawan saat mencoba konfirmasi, bahkan oknum guru tersebut malah merampas HP Wartawan dengan brutal, dan memarahinya dengan kasar saat akan mengambil foto, padahal sebelumnya wartawan tersebut sudah mencoba menjelaskan bahwa ia dari media.
“Anda tidak boleh mengambil foto tanpa izin ya” hardik oknum Guru tersebut sambil merampas HP wartawan, yang hampir jatuh karna sang oknum Guru tersebut merampasnya dengan cara kasar.
Sementara itu Kepala SMA Negeri 1 Lhoksukon, Hasbi, saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa itu terjadi akibat adanya miskomunikasi antara guru pelajaran sejarah dengan guru bagian kesiswaan.(*)
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini