Aceh Utara – Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil alias Ayah Wa, membuat gebrakan dengan merancang pola tanam padi hingga lima kali panen dalam setahun. Terobosan ini diungkapkan Ayah Wa dalam pemaparan 100 hari kerja di hadapan awak media, bertempat di aula kantor bupati Landeng, Rabu (28/5/2025).
“Untuk menunjang swasembada beras, kami akan membagi pelepasan air irigasi Langkahan menjadi dua tahap,” jelas Ayah Wa.
Menurutnya, wilayah timur akan memulai masa tanam hingga mendekati panen. Setelah itu, air akan ditutup dan dialirkan ke wilayah barat dengan pola yang sama. “Begitu pula dengan irigasi Krueng Pasee, akan dibagi dengan pola serupa, dimulai dari timur dan disusul wilayah barat,” tambahnya.
Tak hanya fokus pada peningkatan intensitas panen, Pemerintah Aceh Utara juga berencana menghadirkan investasi kilang padi modern pada tahun 2026. Kilang ini diharapkan mampu menampung seluruh hasil panen dari wilayah Aceh Utara.
“Gabah dapat diproduksi sendiri dan dilarang keluar ke Medan. Dengan demikian, harga gabah akan semakin tinggi dan harga beras dapat terjangkau,” tegas Ayah Wa.
Ayah Wa turut menyoroti kemacetan irigasi Krueng Pase yang menyebabkan masyarakat tidak bisa menanam padi selama empat tahun terakhir, sehingga terpaksa membeli beras.
“Insya Allah, dalam tahun ini irigasi tersebut akan rampung dan bisa kembali mengairi sawah bagian timur dan barat seperti biasa,” harapnya.
Bupati Aceh Utara berkomitmen untuk bergerak cepat dan mengerahkan semua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) guna mewujudkan “Aceh Utara Bangkit”, sesuai dengan janji politik pasangan Ayah Wa-Panyang.
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini