Lhokseumawe – Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H., menerima kunjungan silaturahmi sekaligus berdiskusi seputar isu-isu strategis kamtibmas dengan Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Syiah Kuala dan Ketua Dewan Pakar ICMI Orwil Aceh, Prof. Dr. Apridar, S.E., M.Si., di ruang kerja Kapolres, Rabu (14/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai tantangan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Lhokseumawe serta peran penting akademisi dalam memberikan pandangan dan solusi ilmiah terhadap dinamika sosial yang berkembang.
Kapolres menegaskan pentingnya membangun sinergi antara kepolisian dan kalangan intelektual demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. “Pemikiran kritis dan objektif dari para akademisi sangat kami butuhkan untuk memperkuat pendekatan preventif dan edukatif dalam menjaga kamtibmas,” ujar Kapolres.
Sementara itu, Prof. Apridar mengapresiasi keterbukaan Polres Lhokseumawe dalam menerima masukan dari berbagai kalangan, termasuk dari dunia akademik. Ia mengatakan, pertemuan ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kapolres ini sahabat lama saya. Dalam diskusi tadi, kita berbincang banyak tentang kondisi Lhokseumawe dan Aceh Utara, termasuk bagaimana peran keamanan mendukung pembangunan. Media juga memiliki peran strategis dalam menciptakan opini publik yang sehat dan mendukung stabilitas,” ungkap Prof. Apridar.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Polres Lhokseumawe dalam memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat. Menurutnya, kenyamanan dan rasa aman yang telah dirasakan masyarakat merupakan modal besar yang harus dijaga dan ditingkatkan secara berkelanjutan.
Sebagai seorang ekonom, Profesor Apridar menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan harus inklusif. “Masyarakat tidak bisa hanya disuruh menjaga keamanan, tetapi juga harus diberikan akses ekonomi yang memadai,” tegasnya.
Prof Apridar mendukung langkah Kapolres yang tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pada pencegahan melalui pendekatan kesejahteraan. “Ini sejalan dengan konsep prosperity policing, di mana kepolisian tidak hanya menjaga hukum, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk ekonomi tumbuh,” tambahnya.
Kapolres Lhokseumawe telah membuktikan bahwa polisi tidak hanya bertugas menangkap penjahat, tetapi juga menjadi katalisator pembangunan. Dengan dukungan dari para ahli seperti Profesor Apridar, konsep pembangunan berkelanjutan berbasis keamanan bukan lagi sekadar wacana, tetapi sebuah aksi nyata.
Masyarakat Lhokseumawe dan Aceh Utara pun semakin yakin bahwa dengan kepemimpinan yang visioner dan kolaborasi yang solid, masa depan yang aman dan sejahtera bukanlah impian belaka, tetapi suatu keniscayaan yang sedang diwujudkan hari ini.
Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi kerja sama lebih luas antara Polres Lhokseumawe dan komunitas intelektual di Aceh, khususnya dalam program edukasi, pembinaan generasi muda, serta kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya demi menciptakan suasana yang aman, damai, dan produktif.