Lhokseumawe – Langit senja yang cerah menjadi saksi kebersamaan para anggota Komunitas Suzuki Jimny (SJ) 410 OC Lhokseumawe. Di Cot Boh Gadong, Kandang, Kecamatan Muara Dua, mereka berkumpul untuk menggelar buka puasa bersama, sebuah momen yang tidak hanya mempererat persaudaraan, tetapi juga memperkuat ikatan di antara para pecinta otomotif di bulan penuh berkah ini.
Acara yang berlangsung pada Minggu (16/3/2025) ini diisi dengan suasana hangat penuh kekeluargaan. Panitia menyajikan beragam hidangan berbuka yang khas, mencerminkan semangat berbagi dan kebersamaan yang menjadi inti pertemuan ini.
Dalam hiruk-pikuk persiapan, kebahagiaan begitu terasa. Beberapa anggota komunitas mengungkapkan bahwa momen seperti ini bukan sekadar untuk menikmati hidangan bersama, tetapi juga untuk merefleksikan nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan.
“Buka puasa bersama bukan hanya tentang menikmati hidangan lezat, tetapi juga tentang mempererat persaudaraan di antara kita,” ujar salah satu panitia acara.
Di tengah suasana yang akrab, para anggota komunitas larut dalam obrolan ringan sembari menanti azan Magrib. Keindahan Cot Boh Gadong yang dikelilingi perbukitan hijau dan panorama Kota Lhokseumawe di kejauhan semakin menambah syahdu suasana. Di sela-sela perbincangan, kecintaan mereka terhadap Suzuki Jimny kembali menjadi topik hangat, membuktikan bahwa kendaraan ini lebih dari sekadar alat transportasi—melainkan simbol petualangan dan solidaritas.
Usai berbuka, para anggota melaksanakan salat Magrib berjamaah, mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas di bulan suci Ramadan. Setelah itu, suasana kembali hidup dengan gelak tawa dan diskusi seputar dunia otomotif, mulai dari tips perawatan hingga modifikasi Suzuki Jimny SJ 410.
Ketua Komunitas SJ 410 OC Lhokseumawe, Fahrol, menegaskan bahwa acara buka puasa bersama ini bukan hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga momentum untuk mempererat hubungan antaranggota.
“Kami ingin menjaga kekompakan, bukan hanya saat touring atau off-road, tetapi juga dalam momen-momen kebersamaan seperti ini. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat tali persaudaraan,” ujarnya.
Menjelang penghujung acara, komunitas menggelar kegiatan bersih-bersih sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan. Dengan semangat yang masih membara, para anggota akhirnya berpisah, membawa pulang kenangan indah dari malam yang penuh kehangatan ini.
Di bawah langit Lhokseumawe yang mulai gelap, mereka melaju pulang dengan senyuman, menandai bahwa kebersamaan ini bukan sekadar pertemuan, melainkan ikatan kuat yang terus tumbuh dalam komunitas yang solid.
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini
