News  

Dampak Banjir, 12 Rumah di Gampong Buket Linteung Kecamatan Langkahan Rusak

Zamanhuri
Geuchik Gampong Buket Linteung Kecamatan Langkahan, Mansur, saat memberi keterangan di lokasi banjir Gampong setempat, Sabtu, (28/1/2023), (foto: tim notula)

Aceh Utara – Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara pada Sabtu, 21 Januari 2023, lalu, mengakibatkan 12 unit rumah di Gampong Buket Linteung Kecamatan Langkahan rusak, 5 diantaranya roboh total.

Geuchik Gampong Buket Linteung, Mansur, Sabtu, (28/1/ 2023), mengatakan, 12 rumah yang rusak di Gampong tersebut, lima mengalami rusak berat, tujuh rusak ringan, termasuk satu balai pengajian.

Ia mengaku, dirinya sudah menyampaikan seluruh data kerusakan yang dialami warganya kepada Camat Langkahan beberapa hari lalu.

“Yang rusak 12 unit, termasuk 1 balai pengajian, yang parah 5 unit, total roboh, tidak layak ditempati lagi, kalau yang rusak ringan kami dalam beberapa hari ini sudah buat gotong royong untuk memperbaiki secara swadaya masyarakat saling bantu membantu,” sebut Mansur.

Lanjutnya, jumlah korban yang terdampak banjir di Gampong Buket Linteung sebanyak 503 KK, dengan jumlah pengungsi mencapai 1.200 lebih kala itu.

“Kita ada tempat pengungsian khusus, ada shalter. Tempat pengungsian memang sudah disiapkan dari pemerintah, ketika pengungsi ada di posko, dapur umum kita siapkan, bahkan sampai sekarang dapur umum masih siap karena cuaca belum maksimal,” jelasnya.

Peristiwa banjir kemarin, lanjut Geuchik, di desa ini terendam air selama 3 hari, ada juga satu dusun sampai sekarang untuk melintas harus pakai sampan. “Dusun pateng sampai sekarang jalan melintas ke situ di jalan air masih dua meter,” tandas Geuchik Mansur.

Kondisi rumah M Yatim Itam, (73), Sabtu, (28/1/2023), (foto: tim notula)

Salah seorang korban rumah rusak parah di Buket Linteung yang sempat diwawancarai, M. Yatim Itam (73 tahun), mengatakan, rumah panggung miliknya patah tiang dan roboh dihantam banjir, dirinya bersama keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

“Kami terpaksa mengungsi ke atas bukit karena rumah sudah patah kena banjir, ketinggian air waktu itu mencapai 3 meter. Untuk sementara kami memilih tinggal di bukit, dan merencanakan membuat baru di sana sekedar,” ucap M Yatim.

Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini

Jasa Buat Web by Altekno Digital Multimedia