ACEH UTARA – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Dewantara, Aceh Utara menggelar Pameran Job & Expo 2024, Selasa (10/12/2024). Acara ini melibatkan 13 industri mitra yang berkolaborasi dengan sekolah, memberikan kesempatan bagi para siswa untuk mengeksplorasi berbagai peluang karier dan mengenal dunia industri.
Kepala SMKN 1 Dewantara, Suraida Fitri, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya acara ini sebagai jembatan yang menghubungkan siswa dengan dunia kerja. “Pameran Job & Expo 2024 ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mempertemukan dunia pendidikan dan dunia industri, serta memberikan wawasan lebih luas bagi siswa tentang berbagai peluang pekerjaan di sektor industri,” ujarnya.
Suraida menambahkan, acara ini juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk berinteraksi langsung dengan perwakilan perusahaan yang membuka lowongan kerja dan program magang bagi siswa maupun lulusan sekolah. Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap para siswa dapat mempersiapkan diri lebih matang untuk memasuki dunia kerja.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Aceh Utara, Ahmad Yamani diwakili Kasi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Abdul Manan menyampaikan, hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 bahwa SMK merupakan salah satu penyumbang terbesar pengangguran di Indonesia. Salah satu faktor penyebabnya yaitu banyak siswa SMA yang dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sementara siswa SMK dipersiapkan untuk bekerja dan berwirausaha.
“Berbeda dengan SMA, yang fokus pada pendidikan lanjutan ke perguruan tinggi, SMK menyiapkan siswanya untuk langsung bekerja. Namun, dunia usaha di Aceh masih terbatas, sehingga tantangan kita adalah memastikan para lulusan SMK siap bekerja sesuai dengan kompetensinya,” kata Abdul Manan.
Di sisi lain, Abdul Manan juga menginginkan agar lulusan SMK dapat bekerja sesuai dengan kompetensinya. Namun, banyak perusahaan yang enggan menerima tenaga kerja dari SMK karena dianggap kurang memiliki keterampilan yang memadai. “Ini menjadi tantangan bersama bagi Dinas Pendidikan, pemerintah provinsi, kabupaten, dan pihak sekolah,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya mempersiapkan siswa dengan keterampilan terbaru yang sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, sumber daya manusia (SDM) guru, serta sarana dan prasarana di sekolah, masih tertinggal dibandingkan dengan perkembangan yang terjadi di dunia industri.
“Di sinilah ada tali yang terputus antara dunia pendidikan dan dunia industri. Kita berharap perusahaan-perusahaan dapat berperan aktif melalui dana CSR untuk membantu sekolah dalam membantu sarana dan prasarana yang memadai serta meningkatkan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Abdul Manan mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kerja sama antara dunia pendidikan dan dunia industri, sehingga tujuan pendidikan untuk mencetak generasi emas masa depan dapat terwujud. Acara tersebut resmi dibuka oleh Abdul Manan.[]
Ikuti notula.news di Google Berita untuk update informasi lebih mudah dan nyaman. Klik di sini