Lhokseumawe – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menggelar debat kedua bagi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe pada Kamis, 21 November 2024, di Gedung Serbaguna IAIN Lhokseumawe. Debat ini diikuti oleh empat pasangan calon, yakni Azhari-Zulkarnen (nomor urut 1), Sayuti Abubakar-Husaini (nomor urut 2), Ismail-Azhar Mahmud (nomor urut 3), dan Fathani-Zarkasyi (nomor urut 4). Tema yang diusung dalam debat adalah “Menuju Kota Lhokseumawe yang Bermartabat, Sehat, dan Bersyariat,” dengan subtema yang mencakup berbagai aspek pembangunan dan kesejahteraan kota.
Acara debat ini disiarkan langsung oleh beberapa saluran media seperti Kompas TV Aceh, iNews Aceh, Puja TV, RRI Lhokseumawe, dan YouTube Serambinews, didukung oleh event organizer PT. RAZIQ ARRAHMAN FERNANDES (RAF). Salah satu inovasi yang menarik dalam acara ini adalah keterlibatan penyandang disabilitas, sebuah langkah yang diinisiasi oleh pihak EO dan KIP untuk memastikan acara ini inklusif bagi semua lapisan masyarakat.
Ketua KIP Lhokseumawe, Abdul Hakim, SE, MSM, mengungkapkan bahwa keterlibatan penyandang disabilitas adalah bagian dari komitmen untuk mewujudkan Pilkada yang lebih inklusif. “Kami ingin memastikan bahwa setiap warga, termasuk penyandang disabilitas, dapat berkontribusi dan merasa dihargai dalam proses ini. Partisipasi mereka adalah bagian penting dalam membangun demokrasi yang lebih baik,” ujar Abdul Hakim.
Untuk mendukung partisipasi penyandang disabilitas, EO menghadirkan penerjemah Mursyita, S.Pd, Gr, yang juga merupakan Guru di SLB Negeri Aneuk Nanggroe. Mursyita bertugas sebagai penerjemah untuk penyandang tuna rungu, agar mereka dapat memahami jalannya debat dan turut aktif dalam acara tersebut. “Saya merasa bangga dapat berkontribusi dalam kegiatan ini. Melalui peran saya sebagai penerjemah, teman-teman tuna rungu seperti Taqim dan Wilda bisa memahami dan turut aktif dalam acara. Ini adalah momen yang sangat berharga bagi mereka,” ujar Sita, panggilan akrab Mursyita.
Para penyandang disabilitas yang hadir dalam acara debat ini termasuk M. Rafli (penyandang autisme), M. Sidqqi (tunadaksa), Reja Mustaqim dan Cut Wilda Tursina (tunarungu), serta Misrina Lela, S.Pd, Gr, seorang guru SLB Negeri Aneuk Nanggroe yang turut memberikan pendampingan. Mereka mengungkapkan kebahagiaan atas kesempatan ini, dan berharap para calon pemimpin kota lebih memperhatikan fasilitas dan layanan ramah disabilitas.
M. Rafli dan M. Sidqqi, sebagai peserta disabilitas, menyatakan harapan mereka agar pemerintah kota nantinya menyediakan lebih banyak fasilitas yang mendukung penyandang disabilitas dalam berbagai sektor. Sementara itu, Nisrina Lela, selaku guru di SLB, berharap agar inisiatif semacam ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk melibatkan penyandang disabilitas dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam proses demokrasi.
Debat ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh visi dan misi pasangan calon, tetapi juga memberikan ruang bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi. Dengan adanya keterlibatan tersebut, KIP Lhokseumawe telah berhasil menciptakan Pilkada yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi semua warga kota.